Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Saat ini seluruh umat muslim sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Namun tidak semua orang diwajibkan untuk berpuasa, terdapat beberapa golongan orang yang tidak diperkenankan untuk melakukan ibadah puasa Ramadhan, salah satunya ibu hamil.
Mengutip dari bali.kemenag.go.id, ibu hamil dan ibu yang sedang menyusui masuk dalam daftar golongan orang yang tidak wajib melakukan puasa Ramadhan, karena mengingat kondisi dan kebutuhan anak yang sedang dikandung atau yang disusui oleh sang ibu.
Tetapi ibu hamil dan menyusui yang tidak berpuasa, wajib menggantinya dengan membayar fidyah.
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Dokter Spesialis Kandungan, Huthia Andriyana, Sp OG menjelaskan bahwa sebenarnya puasa Ramadhan diperbolehkan dan aman untuk dijalankan oleh ibu hamil.
Tetapi hal ini juga melihat dari kondisi tubuh ibu hamil tersebut.
Baca juga: Hal-hal yang Harus Diperhatikan Ibu Hamil yang Hendak Berpuasa di Bulan Ramadan
Dokter Huthia Andriyana, Sp OG mengatakan bahwa terdapat sejumlah kondisi yang perlu diperhatikan ibu hamil yang akan menjalankan ibadah puasanya.
"Pada dasarnya, puasa untuk ibu hamil itu aman, asalkan kondisi memungkinkan dan tidak memaksa,"
Jadi jika dirasa berat, maka ibu hamil boleh membatalkan puasanya dan tidak perlu memaksakan untuk melanjutkan puasanya.
Karena hal ini akan mempengaruhi kondisi tubuh ibu dan janin yang dikandung.
Perhatikan asupan yang masuk dalam tubuh selama melakukan ibadah puasa.
Baca juga: Bolehkah Menangis saat Puasa? Ini Hukumnya
Ada beberapa kondisi ibu hamil yang tidak disarankan untuk melakukan puasa Ramadhan, sebagai berikut:
- Ibu hamil yang sedang berada di masa kehamilan 1-13 minggu atau trimester pertama.
Karena ibu hamil di trimester pertama biasanya sering mengalami mual dan muntah.