Bibit 96S terpantau berada di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Jawa dengan kecepatan angin maksimum 30 knot.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dari Bengkulu hingga Lampung.
Dalam 24 jam ke depan, Sistem ini bergerak ke arah Tenggara, dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori rendah.
Sirkulasi siklonik terpantau di perairan utara Maluku Utara dan di Laut Banda yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Kalimantan Utara dan dari Sulawesi Tengah hingga Maluku.
Daerah konvergensi lain juga memanjang di Laut Natuna, dari Semenanjung Malaysia hingga Aceh, dari Jawa Barat hingga Jawa Tengah, di Jawa Timur, di utara NTB, di Kalimantan Barat bagian utara, di Kalimantan Selatan, di Papua Barat dan di Papua serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di pesisir barat Sumatera, Jawa bag barat dan di Maluku.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)