Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat resmi ditutup menangani pasien Covid-19 pada Jumat (31/3/2023) setelah 3 tahun beroperasi sejak Maret 2020.
Terkait antisipasi peningkatan kasus Covid-19 pascalebaran Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, koordinator RSDC, dr Guntoro memprediksi kasus tak akan melonjak signifikan.
Baca juga: Rumah Sakit Darurat Covid-19 Akan Ditutup, Pakar Berikan Tanggapan
"Untuk kemungkinan terjadi lonjakan kita mengharapkan dan kita prediksi tidak terlalu sedemikian besar," kata Guntoro kepada wartawan, Jumat (31/3/2023).
Dengan lonjakan kasus Corona yang diprediksi tidak terlalu besar tersebut, kasus-kasus yang muncul nantinya diharapkan cukup untuk ditangani oleh rumah sakit yang ada.
"Sehingga mampu diantisipasi RS-RS yang sekarang sudah ada," tuturnya.
Sebagai informasi RSDC Wisma Atlet pertama kali beroperasi pada Maret 2020. Tercatat 136 ribu lebih pasien Covid-19 pernah mendapatkan perawatan di RSDC ini.
Baca juga: Pemerintah Guangzhou Bangun Rumah Sakit Darurat di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19
Sementara saat puncak Covid-19, RSDC Wisma Atlet pernah menerima 7.180 pasien positif Covid-19 dalam satu hari.
Adapun setelah resmi ditutup, RSDC Wisma Atlet Kemayoran masih belum diputuskan terkait pemanfaatan berikutnya.
Namun Guntoro mengatakan ada beberapa kemungkinan soal alih fungsi RSDC. Diantaranya, kembali ke fungsi awal bangunan, atau wacana dimanfaatkan sebagai RS Nubika atau Rumah Sakit Nuklir Biologi dan Kimia.
Baca juga: Asrama Haji Pondok Gede Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19, Hanya Terima Pasien Rujukan
"Ada kemungkinan kembali sesuai fungsi semula, walaupun ada wacana untuk RS yang untuk mengantisipasi adanya bencana biologis kimia maupun nuklir," ungkapnya.