TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo mengungkap, ada perubahan sikap dari putranya Mario Dandy Satrio pasca mengeyam sekolah semi militer.
"Setelah Mario bersekolah di tempat yang mendidik dia dengan semi militer ini saya melihat ada perubahan karakter yang menjadi over confident," ungkap dia dalam wawancara bersama Ni Luh dalam tayangan Kompas TV yang dikutip Sabtu (1/4/2023).
Ia membeberkan bahwa Mario Dandy tidak lagi memiliki rasa takut dan rasa minder saat bertemu orang lain.
"Hal ini sudah berulang kali saya ingatkan bahwa jadi orang itu kalau terlalu percaya diri itu nanti ujungnya tidak bisa dikasih tahu, tidak bisa mendengarkan nasehat dan itu sudah berulang-ulang," terang Rafael.
Rafael pun menampik, Mario Dandy bukanlah anak yang problematika.
Disebutnya, Mario Dandy hanya melakukan kenakalan-kenakalan remaja pada umumnya, seperti bertengkar dengan teman, ribut-ribut yang berujung perkelahian.
"Dan yang dia lakukan sekarang ini memang di luar batas," ucap dia.
Ia bertutur bahwa anak kebanggannya itu, merupakan anak yang taat terhadap komitmen dan cita-cita.
"Dia punya kemauan dan dia mencoba mewujudkannya. Dia sebetulnya merupakan anak kebanggaan saya karena dia punya tekad dan kemauan yang besar," kata dia.
Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio terhadap anak petinggi GP Ansor meluas menjadi ditetapkannya ayah Mario, sebagai tersangka oleh KPK dugaan penerimaan gratifikasi.
Kini, ayah dan anak tersebut harus ditahan serta semua aset keluarga Rafael Alun Trisambodo dibekukan.
>