Kemudian ia melanjutkan pendidikan SMP dan SMA di Jakarta.
Setelah lulus, pada tahun 1958 ia melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Universitas Indonesia.
Boenjamin Setiawan kuliah mengambil jurusan Fakultas Kedokteran UI.
Kemudian ia juga melanjutkan kuliah di Amerika untuk mendapatkan gelar doktoral.
Setelah berhasil mendapatkan gelar Ph.D dari Universitas of California, ia menjadi dosen di UI.
Baca juga: Profil Ustaz Adi Hidayat yang Dicatut dan Disebut Meninggal Dunia
Pada tahun 1966, ia mulai merintis karier dan bisnisnya dengan mendirikan perusahaan farmasi.
Ia mendirikan perusahaan farmasi dengan nama Kalbe Farma bersama saudaranya, Khouw Lip Keng, Khouw Lil Swan, dan Khou Lip Bing.
Perusahaan Kalbe Farma yang didirikan oleh Boenjamin Setiawan berhasil masuk dan bersaing dengan pabrik farmasi asing dan lokal lainnya.
Produk atau obat pertama yang dibuat oleh perusahaan Kalbe Farma saat itu adalah obat Bioplasenton, yang merupakan obat penawar luka.
Obat yang dipasarkan Kalbe Farma mulai laku keras dan sukses di pasaran.
Melansir forbes.com, Boenjamin Setiawan dan keluarganya, memiliki kekayaan bersih sebanyak 4,8 miliar dolar.
Bersasarkan data kekayaannya, Boenjamin Setiawan bersaudara diangga[ sebagai perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.
Baca juga: Profil Dito Ariotedjo, Calon Menpora Baru yang Bakal Dilantik Jokowi Sore Ini
Namun di tengah kesuksesannya, Boenjamin Setiawan mengundurkan diri sebagai presiden Komisaris Kalbe di tahun 2008.
Boenjamin Setiawan sedang fokus pada Stem Cell and Cacer Institut yang juga didirikannya.
Kemudian posisi Boenjamin Setiawan di Kalbe Farma pun digantikan oleh keponakannya Bernadette Ruth Irawati Setiady.
Keponakannya tersebut menjabat sebagai komisaris utam di Kalbe Darma.
(Tribunnews.com/Oktavia WW/Rina Ayu)(TribunnewsWiki.com/Yusuf)