News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2023

Apakah Malam Nuzulul Quran Sama dengan Malam Lailatul Qadar? Ini Penjelasannya

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jemaah membaca Alquran setelah melaksanakan salat ashar di Mesjid Raya Al Jabbar, Jalan Cimincrang, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023). Apakah malam Nuzulul Quran sama dengan malam Lailatul Qadar? berikut penjelasannya.

TRIBUNNEWS.COM - Apakah malam Nuzulul Quran sama dengan malam Lailatul Qadar? simak penjelasannya pada artikel berikut.

Pada bulan Ramadhan, terjadi peristiwa penting yakni malam Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar.

Diketahui, Nuzulul Quran merupakan waktu diturunkannya Al-Qur'an pertama kali kepada melalui Malaikat Jibril.

Sementara Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al-Qur'an yang memiliki keistimewaan lebih baik dibanding seribu bulan.

Lantas, apakah malam Nuzulul Quran sama dengan malam Lailatul Qadar?

Kedua peristiwa tersebut memiliki kesamaan yakni sama-sama peristiwa turunnya kitab suci Al-Qur'an.

Baca juga: Doa Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan, Dilengkapi dengan Keutamaannya

Namun, ada perbedaan di antara kedua peristiwa bersejarah dalam Islam ini.

Dilansir laman IAIN Madura, dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu ‘Abbas yang kemudian hadis ini dikeluarkan oleh Imam At-Tabbroni menjelaskan Al-Qur’an itu diturunkan dalam dua tahap.

Tahap pertama yaitu diturunkan dari Lauhul Mahfudz menuju Baitul ‘Izzah.

Tahap yang kedua diturunkan dari Baitul ‘Izzah ke Dunia kepada Rasulullah SAW secara beransur-ansur dan bertahap.

Al-Qur’an yang diturunkan pada malam Lailatul Qodar itu adalah Al-Qur’an yang diturunkan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah.

Turunnya Al-Quran dijelaskan pada QS Al-Baqarah [2] -185, sebagai berikut:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Syahru ramaḍānal-lażī unzila fīhil-qur'ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān(i), faman syahida minkumusy-syahra falyaṣumh(u) wa man kāna marīḍan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhar(a), yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-‘usr(a), wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullāha ‘alā mā hadākum wa la‘allakum tasykurūn(a).

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."

Lalu, QS Al-Qadr [97]:1 tentang penjelasan malam Lailatul Qadar:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr(i).

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar."

Kemudian, hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang berbunyi, Iltamisuha fil `asyril awakhir fil witri.

Artinya: "Carilah ia (Lailatul Qadar) di sepuluh akhir ganjil bulan Ramadan."

Baca juga: Amalan Malam Nuzulul Quran dalam Ramadhan 2023, Pahalanya Dilipatgandakan

Adapun yang dimaksud diturunkannya Al-Qur’an dari Baitul ‘Izzah ke Dunia pada tanggal 17 Ramadhan itu adalah Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah SAW (wahyu pertama surat Al-‘Alaq) yaitu dari langit yang pertama ke Dunia.

Saat menerima wahyu pertama kali, Rasulullah SAW berusia 40 tahun dan sedang menyendiri di Gua Hira pada tepatnya 17 Ramadhan.

Hal itu dijelaskan oleh Pakar Astronomi, Syekh Mahmud Basya, dalam penelitiannya bahwa peristiwa Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadhan dan bertepatan dengan bulan Juli 610 Masehi.

Dari penelitian Syekh Mahmud Basya tersebut dapat dipahami bahwa peringatan Nuzulul Quran mengacu pada sejarah pertama kali turunnya Al-Quran dalam tahap kedua, yaitu dari Baitul 'Izzah kepada Rasulullah SAW di bumi.

(Tribunnews.com/Latifah/Pondra Puger)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini