News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trending

Aksi Jefri Nichol Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja Viral, Lempar Payung Hitam sebagai Bentuk Duka Cita

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah momen aktor Jefri Nichol ikut demo penolakan UU Cipta Kerja di depan gedung DPR RI pada Kamis (6/4/2023)- Diakui Jerfri Nichol aksinya itu sebagai bentuk duka citanya atas matinya nalar dan kemanusiaan.

TRIBUNNEWS.COM – Aktor Jefri Nichol mendadak menjadi perbincangan dan viral usai ikut dalam aksi demo penolakan Undang-undang (UU) Cipta Kerja di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (6/4/2023) lalu.

Aksi sang aktor menjadi viral usai dirinya membagikan situasi demo di depan Gedung DPR RI itu melakui akun Isntagram resminya @jefrinichol.

Dalam unggahannya, ia tak menuliskan caption apa pun.

Namun, ia membagikan berbagai dokumentasi saat mengikuti demo tersebut, mulai dari foto hingga video.

Sambil menggunakan pakaian serba hitam dan membawa payung hitam, JefrI Nichol mengaku ikut berduka cita.

Gua ke sini cuma mau nyampaiin turut berduka cita atas matinya nalar dan kemanusiaan, di dalam sana bukan manusia tapi tikus-tikus yang melindungi oligarki dan para orang-orang korup. Turut berduka cita,” ujar Jerfri Nichol dalam narasinya.

Baca juga: Fakta-fakta Demo Tolak UU Cipta Kerja di DPR: Mahasiswa Memanas hingga Jefri Nichol Berpayung Hitam

Tak hanya itu saja, aksi Jefri Nichol ikut demo penolakan UU Cipta Kerja menjadi viral saat sang aktor ikut melemparkan bangkai tikus ke Gedung DPR RI. 

Ia juga turut melemparkan payung hitam sebagai bentuk duka citanya.

Aksinya yang ikut turun ke jalan bersama para mahasiswa dari berbagai universitas itu mendapat apresiasi dari berbagai kalangan di kolom komentarnya, mulai dari masyarakat, artis, komedian hingga sutradara ternama.

Ikut demo sebagai bentuk solidaritasnya dengan mahasiswa

Aktor Jefri Nichol hadir di tengah-tengah ribuan massa aksi mahasiswa menolak Undang Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (6/4/2023). (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

Dikutip dari laman Tribunnews, dalam sebuah kesempatan Jefri Nichol menyebut aksinya itu sebagai bentuk solidaritasnya terhadap para mahasiswa.

“Ngasih solidaritas sih. Maksudnya melebur bareng rakyat, khususnya hari ini para mahasiswa,” kata  Jefri Nichol.

Tak hanya sekali, rencananya Jefri Nichol akan mengikuti aksi turun ke jalan saat ia libur.

“Kalau gue libur shooting sih, gue pasti turun sih. Kebetulan gue lagi libur kerja, jadi ya (ikut),” lanjutnya.

Lebih lanjut, Jefri Nichol menyebut UU Cipta Kerja memiliki banyak masalah, mulai dari ditiadakannya cuti bagi ibu hamil, permasalahan upah para buruh, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menurutnya, dengan UU Cipta Kerja tersebut, maka perusahaan bisa dengan mudahnya melakukan PHK ke para pekerjanya.

“Soal PHK juga, banyak permasalahan, kayak perusahaan bisa PHK seenak jidat,” ujarnya.

Secara tegas, ia juga menilai bahwa UU Cipta Kerja tersebut lebih berpihak ke oligarki daripada ke rakyat.

Baca juga: Jefri Nichol Begabung dengan Massa Aksi yang Menolak UU Cipta Kerja di Depan Gedung DPR RI

Demo berakhir ricuh hingga malam hari

Inilah fakta-fakta demo penolakan UU Cipta Kerja yang dilakukan di depan Gedung Dewan Perwakilah Rakyat (DPR) RI, Jumat (7/4/2023). Termasuk kedatangan Jefri Nichol. (Tangkap layar instagram @jefrinichol)

Berdasarkan pantauan Tribunnews di lapangan, aksi demo pada Senin lalu itu berakhir ricuh,

Ratusan massa diketahui mendekati bagian tengah Gedung DPR Ri dan merusak pagar bangunan tersebut.

Diketahui salah satu orator yang berada di atas mobil komando mengerahkan para massa untuk merobohkan pagar besi berwarna hotam tersebut dengan ritme tertentu.

Meski begitu, tak lama kemudian pihak kepolisian datang untuk mengamankan para demonstran.

"Kami dari Polres Metro Jakarta Pusat mengimbau kepada para peserta aksi untuk tidak melakukan tindakan anarkis," kata seorang polisi, melalui pengeras suara, Kamis malam ini.

"Jangan merusak fasilitas umum. Tunjukkan bahwasanya kita adalah kaum intelektual yang bisa diteladani oleh masyarakat," sambung polisi.

Bahkan, aksi penolakan UU Cipta Kerja itu berlangsung hingga pukul 19.40 WIB.

Kalimat ‘Revolusi' terus didengungkan ribuan mahasiswa yang datang.

Sementara itu, pihak kepolisian yang berjaga menyampaikan kepada para peserta aksi, bahwa waktu penyampaian aspirasi yang ditentukan telah habis.

Oleh karena itu, melalui pengeras suara yang berada di halaman Gedung DPR RI, pihak kepolisian mengimbau, para mahasiswa untuk menyelesaikan aksinya.

(Tribunnews.com/Linda/ Muhammad Abdillahawang/Ibriza Fasti Ifhami)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini