TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari merespon terkait nama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang masuk dalam radar Capres 2024.
Qodari mengatakan bahwa melihat suatu kejutan besar terkait masuknya nama Gibran Rakabuming dalam survei terbuka.
"Ini merupakan kejutan besar karena sebelum ini nama Gibran belum pernah muncul di survei pertanyaan terbuka," kata Qodari, Senin (10/4/2023).
Direktur Eksekutif Indo Barometer itu menuturkan bahwa hal tersebut mengacu pada temuan survei Indikator Politik Indonesia pada bulan Maret 2023.
Saat itu nama Gibran tidak terdapat dalam radar survei.
Namun, hanya dalam satu bulan, elektabilitas dari Gibran bisa melonjak naik.
Baca juga: 7 Hasil Survei Terbaru, Elektabilitas Ganjar Anjlok, Prabowo Melejit, Lalu Bagaimana Anies Baswedan?
Ia pun menilai naiknya elektabilitas Gibran tidak terlepas dari pro kontra soal gagalnya Piala Dunia U-20 dilaksanakan di Indonesia.
"Kita tahu dalam pro kontra tersebut nama Gibran menjadi sangat menonjol karena Solo di mana Gibran menjadi walikota adalah salah satu tuan rumah dari Piala Dunia U20 dan Gibran dengan tegas dan jelas menerima kehadiran tim Israel dan tetap mau menyelenggarakan Piala Dunia," ujarnya.
Qodari menilai mengenai sikap Gibran yang merespon kehadiran Timnas Israel malah mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia karena dianggap sesuai dengan aspirasi publik pada umumnya.
"Karena masyarakat Indonesia yang tahu penyelenggaraan Piala Dunia menurut temuan LSI itu 71 persen, bersedia atau mau menerima kehadiran Israel dan yang tidak menerima 27 persen," terangnya.
Diketahui, nama Gibran Rakabuming masuk dalam 6 besar calon prsiden dengan perolehan elektabilitas di angka 2,7 persen.
Perolehan suara Gibran itu pun berada tipis di bawah Sandiaga Uno yang memperoleh angka 2,9 persen.
Respon Gibran Soal Namanya Masuk dalam Radar Capres 2024
Terkait masuknya nama Wali Kota Solo tersebut dalam radar capres 2024, Gibran merespon soal hal itu.
Ia mengatakan bahwa santai saja dalam menanggapi hal itu.
"Santai aja, kan cuma survei", ungkap Gibran, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (10/4/2023).
Gibran juga menjawab ketika ditanya mengenani isu bola dan isu pemberantasan korupsi yang cukup signifikan untuk memperoleh suara dari rakyat.
Dirinya menjelaskan bahwa terkait hal itu pasti akan menjadi perhatian.
"Ya semua menjadi perhatian, korupsi, bola, pembangunan, dan infrastruktur," ujarnya.
Gibran pun memahami bahwa dirinya masih belum bisa maju menjadi calon presiden (capres) pada tahun 2024.
Hal itu karena usianya yang masih belum memenuhi sesuai dengan yang ditetapkan regulasi.
Dalam regulasi tersebut, telah diatur usia minimal untuk seseorang agar bisa menjadi calon presiden yaitu 40 tahun.
"Tidak bisa lah kalau (maju jadi) calon presiden," ucap Gibran.
Gibran pun saat ini masih berusia 36 tahun, sehingga mengacu dengan regulasi tersebut ia belum memenuhi syarat untuk menjadi calon presiden.
(Tribunnews.com/Ifan/Chaerul Umam/Adi Surya Samodra)