TRIBUNNEWS.COM - Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron menyebut bahwa Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan kubu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) mengadu domba Anas Urbaningrum.
Diketahui mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum telah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (11/4/2023) siang.
Herman pun mengatakan bahwa Anas Urbaningrum selepas keluar dari penjara dirinya tidak menyampaikan hal apapun seperti yang disebut-sebut selama ini.
Ia mengungkapkan bahwa Anas Urbaningrum diadu domba oleh kubu PKN dan kubu Moeldoko.
"Ini kan hanya diadu domba saja apakah itu oleh kubu PKN maupun kubu Moeldoko," ungkap Herman Khaeron.
Dirinya juga meminta kepada kubu PKN dan kubu Moeldoko untuk berhenti mengadu domba mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Baca juga: Politisi Demokrat Kasihan Lihat Anas Urbaningrum Banyak Dikritik di Medsos
"Sehingga berhentilah kubu Moeldoko dan PKN untuk terus mengadu domba keberadaan Anas terhadap Partai Demokrat, tidak ada masalah gitu," ujar Herman.
Bahkan Anas Urbaningrum, kata Herman, lebih suka dengan politik persahabatan bukan melainkan politik permusuhan.
Anas Urbaningrum juga menjelaskan dalam pidatonya saat keluar penjara, dirinya tidak menyinggung Partai Demokrat.
Lebih lanjut, Anas Urbaningrum telah memberi sinyal terkait akan kembali ke dunia politik.
Hal itu disampaikan Anas ketika di kediaman orang tuanya yang berada di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, pada Rabu (12/4/2023) kemarin.
Setelah menjalani hukuman penjara karena terjaring kasus korupsi proyek Hambalang, dirinya pulang ke Blitar untuk mengunjungi orang tuanya.
Disitu Anas mengungkapkan terkait urusan politik yang nanti akan dijalaninya.
"Urusan politik nanti pada waktunya saya akan ngobrol khusus dengan teman-teman, sahabat-sahabat dan senior," katanya Anas, dikutip dari Surya.co.id.
Pasca keluarnya Anas dari penjara, banyak pihak yang penasaran dengan langkah politik Anas Urbaningrum kedepannya.
Diketahui, PKN merupakan partai yang diisi bayak oleh sahabat serta loyalis dari Anas Urbaningrum.
Namun, menurutnya ia harus berbincang terlebih dahulu dengan rekan-rekan seperjuangan sebelumnya.
"Biar ngerti betul keadaannya seperti apa, baru setelah itu bisa menentukan langkah," ucapnya.
Dirinya pun akan membicarakan mengenai posisi yang siap diduduki nantinya setelah Lebaran.
"Habis Lebaran lah, baru ngobrol soal itu," terangnya.
Tanggapan Politisi Demokrat lihat Anas Urbaningrum Banyak Dikritik di Media Sosial
Usai bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung, Jawa Barat, Anas Urbaningrum mendapat banyak kritikan di media sosial.
Terkait hal itu, Herman Khaeron mengatakan pihaknya prihatin terhadap Anas Urbaningrum.
"Kasihan karena pada akhirnya saya melihat di medsos di manapun, pada akhirnya banyak yang mengkritiknya," kata Herman di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika dan kubu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
"Eggak ada (skenario besar) enggak ada. Itu kan hanya diplintar-plintir saja. Baik oleh yang selama ini berada di Moeldoko maupun Pasek yang di PKN," ujar Herman.
Herman meyakini Anas tidak ingin bermusuhan dengan siapapun selepas bebas dari penjara.
"Seharusnya kan menikmati kebebasan, menikmati masa di luar tahanan, menyelesaikan berbagai perjalanan kasusnya dan tinggal hidup lebih tenang dan kali mau berpolitik," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Ifan/Fersianus Waku) (Surya.co.id/Yusron Naufal Putra)