Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan pihaknya prihatin terhadap Anas Urbaningrum.
Sebab di lini masa media sosial (medsos) mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut banyak mendapat kritikan.
"Kasihan karena pada akhirnya saya melihat di medsos di manapun, pada akhirnya banyak yang mengkritiknya," kata Herman di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika dan kubu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
"Eggak ada (skenario besar) enggak ada. Itu kan hanya dipluntar-plintir saja. Baik oleh yang selama ini berada di Moeldoko maupun Pasek yang di PKN," ujar Herman.
Baca juga: Demokrat Tuding PKN dan Kubu Moeldoko Adu Domba Anas Urbaningrum
Herman meyakini Anas tidak ingin bermusuhan dengan siapapun selepas bebas dari penjara.
"Seharusnya kan menikmati kebebasan, menikmati masa di luar tahanan, menyelesaikan berbagai perjalanan kasusnya dan tinggal hidup lebih tenang dan kali mau berpolitik," ungkapnya.
Adapun mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas akhirnya menghirup udara bebas setelah menjalani pidana penjara sejak tahun 2014.
Anas keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (11/4/2023) siang.
Dia telah resmi bebas seusai menjalani masa hukuman selama 9 tahun 3 bulan di Lapas Sukamiskin.
Kini, Anas tengah menjalani cuti menjelang bebas (CMB) selama 3 bulan ke depan.