News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2023

Contoh Khutbah Jumat: Meraih Malam Lailatul Qadar

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid saat khutbah Idul Fitri 1437 H, di KBRI Kuala Lumpur Malaysia, Rabu (6/7/2016).

Hanya saja, kepastian kapan malam agung ini terjadi belum ada yang bisa memprediksi, apakah di awal Ramadhan, pertengahannya, atau di penghujung bulan. Jika kita umpamakan, malam Lailatul Qadar bagaikan permata sangat indah yang tersimpan di tempat sangat tersembunyi. Semua orang menginginkannya, tetapi hanya bisa memprediksi keberadaannya. Dalam satu hadits terkait malam Lailatul Qadar, Rasulullah saw bersabda,

إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ وَفِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَهَا فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ كُلَّهُ وَلاَ يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلَّا مَحْرُومٌ.

Artinya, "Sesungguhnya bulan ini (Ramadhan) telah datang kepada kalian. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa saja yang terhalangi dari (meraih)nya, sungguh ia telah terhalangi dari semua kebaikan. Dan tidak ada yang terhalangi (darinya), kecuali orang yang memang terhalangi dari kebaikan.” (HR Ibnu Majah)

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.
Meskipun kedatangan malam Lailatul Qadar dirahasiakan, akan tetapi para ulama berusaha (berijtihad) untuk memprediksi kapan malam mulia tersebut jatuh. Kita bisa mengacu pada pendapat-pendapat yang mereka kemukakan, kendati pada akhirnya kita juga berkesimpulan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar tetap menjadi misteri karena tidak bisa diprediksi ketepatannya seratus persen.

Jika kita himpun, ada banyak sekali ragam prediksi para ulama tentang jatuhnya malam Lailatul Qadar. Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani sendiri menjelaskan setidaknya ada 45 pendapat terkait waktu terjadinya malam mulia tersebut. Hanya saja, dari sekian pendapat yang ada ia berkesimpulan bahwa argumen yang paling kuat adalah yang mengatakan terjadi pada tanggal-tanggal ganjil di bulan Ramadhan.

Sementara Imam Syafi’i lebih spesifik lagi berpendapat bahwa tanggal 21 dan 23 Ramadhan lebih potensial terjadi malam Lailatul Qadar. Sedangkan mayoritas ulama termasuk Syekh Nidzamuddin an-Naisaburi berpendapat pada 27 Ramadhan. (Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Fatḥul Bārī: juz V, h. 463)

Menurut Imam Fakruddin ar-Razi, hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar adalah supaya umat muslim bersungguh-sungguh melakukan ibadah selama satu bulan Ramadhan penuh untuk meraih malam istimewa tersebut. Jangan sampai kita lengah satu hari saja. Tentu kita tidak menginginkan malam Lailatul Qadar jatuh saat kebetulan kita sedang malas beribadah. (Fakhruddin ar-Razi, Mafātīḥul Ghaib, 1981: juz XXXII, h. 28)

Senada dengan ar-Razi, Syekh Nidzamuddin an-Nasibasuri dalam tafsirnya Gharāibul Qur’ān wa Raghāibul Furqān menyampaikan,

الْحِكْمَةُ فِي إِخْفَاءِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ فِي الَّليَالِي كَالْحِكْمَةِ فِي إِخْفَاءِ وَقْتِ الوَفَاةِ وَيَوْمِ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَرْغَبَ الْمُكَلَّفُ فِي الطَّاعَاتِ وَيَزِيْدَ فِي الاِجْتِهَادِ وَلَا يَتَغَافَلَ وَلَا يَتَكَاسَلَ وَلَا يَتَّكَلَ.

Artinya, “Hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar di antara malam-malam bulan Ramadhan adalah seperti dirahasiakannya kematian dan hari kiamat. Sehingga manusia dengan penuh suka cita menjalankan ibadah, lebih bersungguh-sungguh, tidak lalai, tidak bermalas-malasan, dan tidak lesu.” (Nidzamuddin an-Naisaburi, Gharāibul Qur’ān wa Raghāibul Furqān, 2015: juz VI, h. 537)

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.
Kendati malam Lailatul Qadar tidak bisa kita pastikan kapan terjadinya, selain mengikuti prediksi para ulama, kita juga bisa memprediksi kedatangannya dengan mengamati kondisi alam yang terjadi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri malam Lailatul Qadar dilihat dari gejala alam berdasarkan beberapa hadits Nabi.

Pada pagi harinya sinar matahari tidak terlalu panas dan cuaca terasa sejuk. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim.

Malam harinya langit terlihat bersih, tidak terdapat awan, suasana terasa tenang dan sunyi, udara juga tidak dingin tidak pula panas.

Dalam hadits lain Rasulullah juga bersabda,

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini