News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Operasi Tangkap Tangan KPK

2 Kepala Daerah Terjaring OTT KPK Jelang Lebaran, Cari Duit THR?

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dua kepala daerah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK menjelang Idulfitri 2023.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua kepala daerah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di waktu menjelang Idulfitri 2023.

Mereka yakni Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dan yang paling terbaru, Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

Adil ditangkap KPK pada Kamis (6/4/2023).

Sementara Yana Mulyana diringkus lembaga antirasuah Jumat (14/4/2023).

Mantan Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap mengungkapkan alasan kenapa sejumlah koruptor memilih waktu jelang lebaran untuk melakukan praktik tindak pidana korupsi.

Berdasarkan pengalamannya sebagai penyidik KPK, para koruptor ingin menyamarkan penyuapan dengan memanfaatkan momen peredaran uang yang tinggi jelang lebaran.

Baca juga: Wali Kota Bandung Yana Mulyana Terjaring OTT KPK, Gerindra Ingatkan Pesan Prabowo

Sehingga, praktik tindak pidana korupsi ini tidak dicurigai.

"Tahun ke tahun OTT marak jelang lebaran, salah satu alasannya koruptor ingin menyamarkan penyuapan dengan momen banyaknya peredaran uang tunai dan transaksi perbankan masyarakat, apa lagi pengusaha juga lagi megang uang banyak keperluan termasuk THR, sehingga dianggap tidak ada yang curiga," kata Yudi dalam cuitan di akun Twitter-nya, Sabtu (15/4/2023).

Baca juga: Empat Hari Jelang Satu Tahun Menjabat Sebagai Wali Kota Bandung, Yana Mulyana Terjaring OTT KPK

Berikut dua kepala daerah yang terjaring OTT KPK jelang lebaran:

1. Bupati Kepulauan Meranti

Bupati Meranti Muhammad Adil ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi oleh KPK.

Dia ditetapkan tersangka terkait 3 kasus, yaiyu dugaan korupsi pemotongan anggaran, gratifikasi jasa travel umrah, dan suap pemeriksa keuangan.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Muhammad Adil kini berstatus bupati nonaktif.

Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti periode 2021-2024, Muhammad Adil mengenakan rompi tahanan KPK usai menjalani pemeriksaan terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT), di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/4/2023) malam. KPK menahan Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti periode 2021-2024, Muhammad Adil beserta Kepala BPKAD Pemkab Kepulauan Meranti, Fitria Nengsih dan Pemeriksa Muda BPK Perwakilan Riau, M Fahmi Aressa terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan anggaran seolah-olah sebagai utang kepada penyelenggara negara atau yang mewakilinya tahun anggaran 2022 s/d 2023, dugaan korupsi penerimaan fee jasa travel umroh, dan dugaan korupsi pemberian suap pengondisian pemeriksaan keuangan tahun 2022 di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, dengan barang bukti saat OTT uang tunai sekitar Rp 1,7 miliar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sementara itu, kabar terbaru menyebut Muhammad Adil menggadaikan tanah dan bangunan kantor bupati kepada Bank Riau Kepri (BRK) Syariah sebesar Rp100 miliar.

Kantor itu baru diketahui digadaikan setelah Muhammad Adil ditangkap KPK.

Namun, dana hasil gadai kantor bupati itu baru cair Rp50 miliar.

Bukan hanya kantor, Muhammad Adil juga menggadaikan mes dinas PUPR ke bank.

Dana dari gadai itu disebut-sebut akan digunakan Muhammad Adil untuk membangun infrastruktur.

Muhammad Adil ditetapkan sebagai tersangka bersama Fitria Nengsih dan M Fahmi Aressa.

Fitria merupakan Kepala BPKAD Pemkab Meranti yang disebut-sebut juga punya hubungan dengan Adil sedangkan Fahmi adalah Pemeriksa Muda BPK Perwakilan Riau.

2. Wali Kota Bandung

Yana Mulyana beserta 8 orang lainnya diringkus KPK pada Jumat (14/4/2023).

Selain Yana Mulyana, tim KPK juga mencokok beberapa pejabat lainnya di Dinas Perhubungan Kota Bandung.

Yana Mulyana cs diduga terlibat dalam transaksi suap terkait proyek CCTV dan jaringan internet dalam program smart city Pemkot Bandung.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

Dalam OTT ini, KPK juga mengamankan bukti mata uang rupiah.

Uang itu diduga barang bukti suap yang diterima Yana Mulyana.

Saat ini para pihak yang diamankan, termasuk Yana Mulyana sedang diperiksa intensif tim satgas di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Lembaga antirasuah memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini