TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri angkat bicara terkait singgungan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri yang melihat sikap anggota Polri yang arogan dan kebiasaan korupsi.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan Korps Bhayangkara sudah mengatur terkait kode etik hingga disiplin terhadap perilaku anggotanya.
"Aturan di kepolisian sudah jelas baik terkait kode etik, disiplin maupun aturan lainnya," kata Sandi saat dihubungi, Sabtu (6/5/2023).
Sandi mengatakan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo juga secara tegas akan menekan dan merubah pola pikir hingga kebiasaan anggotanya yang negatif sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat.
Meski begitu, lanjut Sandi, pihaknya tetap berkomitmen akan memberik sanksi kepada mereka yang terbukti melakukan pelanggaran dalam bentuk apapun.
"Sehingga tidak ada oknum yang berlindung dalam institusi dan institusi tidak melindungi oknum yang melanggar kode etik, disiplin maupun aturan lainnya sebagai wujud program prediktif, responsibilitas dan transparansi, berkeadilan," ucapnya.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri turut menyoroti tingkah laku sejumlah oknum Polisi belakangan ini yang dinilai meresahkan masyarakat.
Megawati pun menyebut sejumlah kasus seperti eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Tak hanya Sambo, Megawati juag menyebut kasus hukum yang turur menyeret AKBP Achiruddin Hasibuan.
Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan arahan dan membuka acara seminar bertajuk 'Haluan Pembagunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125' di Hotel The Trans Hotel Resort Bali, Badung, Bali, Jumat (5/5/2023).
"Gile, polisi sekarang kok arogan banget ya," kata Megawati.
"Makanya insaf toh, Pak. Lho ya, kan gimana saya enggak kesal, ngelihat Sambo lah, ngelihat sopo (siapa) lagi itu, ini saya hitung-hitung sudah 4 orang Polisi (terjerat kasus hukum)," sambung dia.
Megawati mengaku menyoroti sejumlah kasus hukum yang melibatkan polisi.
Dirinya juga tak habis pikir soal kasus terbaru yakni AKBP Achiruddin Hasibuan yang membiarkan anaknya, Aditya Hasibuan, menganiaya seorang mahasiswa dengan brutal.