TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Susi Air, maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti.
Susi Air adalah maskapai penerbangan yang berada di bawah perusahaan PT ASI Pudjiastuti Aviation.
Maskapai yang didirikan pada 2004 tersebut memegang sertifikat Operator Udara AOC 135-028.
Pemilik dan CEO-nya adalah Susi Pudjiastuti dan kantornya berpusat di Pangandaran, Jawa Barat.
Maskapai Susi Air banyak melayani penerbangan, satu di antaranya di Papua.
Sayangnya pada awal 7 Februari 2023, satu unit pesawat Susi Air dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Baca juga: Profil Susi Pudjiastuti, Marahi KKB Bakar Pesawat dan Sandera Pilot, Sebut Sudah Banyak Bantu Papua
Ulah KKB itu pun membuat Susi Pudjiastuti marah besar.
Apalagi KKB pimpinan Egianus Kogoya juga tak kunjung membebaskan Kapten Philips yang ikut disandera.
Kemarahan Susi tersebut diungkapan melalui percakapan dengan pendeta sekaligus tokoh Papua, Phil Erari kemudian menjadi viral.
"Saya tuh jahat apanya Pak Phil? Coba cari kejahatan saya apa di Papua?" ujar Susi Pudjiastuti, Sabtu (7/5/2023), dikutip dari Tribun-Papua.com.
"Saya cari makan iya di Papua. Tapi, saya bantu orang Papua juga banyak," katanya lagi.
Pendeta Karel pun juga membenarkan hal tersebut.
"Di semua tempat bisa saya bantu. Saya cuci luka anak-anak, saya sekolahkan anak-anak Papua. Kenapa pesawat saya dibakar? Pilot saya diculik. Apa, Apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini?" kata Susi Pudjiastuti.
Sebelumnya, Susi pun sempat merasa senang setelah pihak KKB menyatakan ingin bernegosiasi dengan TNI dan Polda Papua.
Namun, dua hari kemudian ada dua pasukan TNI yang ditembak oleh KKB.
"Itu kan apa? Katanya mau negosiasi tapi kalian bunuh putra-putra bangsa. Saya jadi lebih marah lagi."
"Mau diambil apa? Sementara orang lain yang cari untung saja di Papua kalian biarkan," ujarnya.
Lalu seperti apa profil maskapai milik Susi Pudjiastuti tersebut?
Berikut profil Susi Air, pesawat milik Susi Pudjiastuti yang dibakar oleh KKB, dikutip dari Tribunnewswiki.com:
Mulai Beroperasi Tahun 2004
Susi Air mulai beroperasi dengan dua pesawat pada Desember 2004.
Operasi pertama dilakukan di Medan pada tanggal 27 Desember 2004.
Tujuannya adalah kemanusiaan, sebagai tanggapan terhadap gempa bumi dan tsunami.
Kemudian, sejak saat itu dua pesawat Susi Air telah secara permanen berbasis di Medan.
Pada 2006, Susi Air mulai mengembangkan rute terjadwal yang berbasis di luar Medan dan telah berkembang secara signifikan.
Hingga saat ini Susi Air mengoperasikan 49 armada pesawat yang terdiri atas 32 Cessna Grand Caravan C208B, 9 Pilatus PC-6 Turbo Porter, 3 Piaggio P180 Avanti II, 1 Air Tractor AT802 “Fuel Hauler”, 1 Piper Archer PA-28 dan 1 LET 410 untuk pesawat sayap tetap.
Operasi helikopter dimulai pada akhir 2009 dengan 1 Agusta Westland Grand A109S dan 1 Agusta Westland Koala A119Ke bergabung dengan armada pada Maret 2010.
Penerbangan
Perusahaan Susi Air telah memiliki 20 basis operasional utama di Medan, Banda Aceh, Padang, Dabo, Bengkulu, Jakarta, Pangandaran, Palangkaraya, Samarinda, Tarakan, Malinau, Kupang, Masamba, Manokwari, Biak, Nabire, Timika, Jayapura, Wamena, dan Merauke.
- 4 Januari 2021
Susi Air mulai membuka penerbangan perdana untuk enam wilayah, yakni Dabo, Singkep, Gunung Sitoli, Sumenep, Ternate, dan Masamba
- 6 Januari 2021
Susi Air membuka penerbangan wilayah Manokwari, Merauke, dan Wamena
Maskapai Susi Air didukung lebih dari 140 pesawat, 75 insinyur dan mekanik pesawat, serta 650 staf darat dan pendukung lainnya dan sukses mencapai 150-225 penerbangan per harinya.
Sebanyak 40.800 jam penerbangan telah ditempuh. Kemudian telah melayani 196 rute domestik, 164 tujuan domestik, dan 32 rute komersial.
Insiden
- Oktober 2008
Melakukan pendaratan darurat di Lapangan tembak Pusat Pendidikan Infanteri, Kabupaten Bandung Barat.
Kecelakaan Pesawat Susi Air jenis Diamond DA-40 itu disebabkan oleh kelaparan bahan bakar karena kegagalan pompa bahan bakar.
- 9 September 2011
Pesawat Susi Air jenis Caravan C 208 B pk-VVE, dari Wamena, Papua, menuju Kenyem, jatuh di Distrik Pasema Kabupaten Yahukimo, sekitar pukul 12.20 WIT.
Kedua pilot tewas dan puing-puing ditemukan di daerah pegunungan.
Kemudian, Pesawat Susi Air Cessna 208B Grand Caravan (PK BVQ) meluncur dari landasan pacu di Kupang bandara El Tari.
Insiden ini mengakibatkan pesawat menghalangi landasan pacu selama 50 menit dan menyebabkan dua pesawat Boeing 737 penerbangan komersial untuk mengalihkan ke Makassar, Sulawesi.
- 23 November 2011
Pesawat Cessna 208B Grand Caravan (PK VVG) menghindari landasan pacu di sebuah landasan pacu kurang dikelola di Pegunungan Bintang di Papua Barat.
Karena insiden tersebut, pesawat menjadi hancur setelah lepas landas di Bandara Sugapa, Nabire, Papua.
Insiden tersebut menewaskan seorang kopilot asal Spanyol, Albert Citores. Sedangkan pilot Jesse Becker serta dua awak yang mengoperasikan penerbangan kargo dalam keadaan luka parah.
- Maret 2021
Pesawat Susi Air sempat disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua selama dua jam di lapangan terbang Wangbe, Kabupaten Puncak pada Maret 2021.
- 23 Juni 2022
Pesawat Susi Air mengalami kecelakaan saat terbang dari rute Timika, Kabupaten Mimika, Papua ke Kampung Duma, Kabupaten Nduga.
Pesawat Susi Air dilaporkan membawa tujuh orang penumpang termasuk pilot, Capt Doyle Peter.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribunnewswiki.com/Yustica) (Tribun-Papua.com/Editor: Paul Manahara Tambunan)