News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mayat Dimutilasi dan Dicor di Semarang

Pelaku Pembunuhan Mutilasi Bos di Semarang akan Tes Kejiwaan, Akui Puas setelah Bunuh, Tak Menyesal

Penulis: Rifqah
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) - Pelaku pembunuhan mutilasi bosnya di Semarang, Husen akan menjalani tes kejiwaan, sebelumnya mengaku puas setelah membunuh dan tidak ada penyesalan.

"Biar mengurangi beban pikiran, buat senang-senang," tambah Husen.

Total uang yang diambil Husen dari dompet bosnya tersebut adalah Rp7 juta.

Husen juga membawa kabur motor milik bosnya itu ketika melarikan diri.

"Saya pulang bawa motor milik korban," ujarnya.

Ia melarikan diri ke Banjarnegara, tepatnya di rumah temannya bernama Feri pada Sabtu (6/5/2023) sekira pukul 20.00 WIB tanpa sepengetahuan temannya bahwa dirinya telah membunuh seseorang.

"Saya ngumpet di rumah Feri ditangkap polisi di tempat itu. Saya tidak melakukan perlawanan apapun ke polisi," ujarnya.

Alasan Membunuh

Penemuan mayat seorang pria korban pembunuhan disertai mutilasi lalu jasadnya dicor di sebuah bangunan depot air isi ulang di Kota Semarang - Pelaku pembunuhan mutilasi bosnya di Semarang, Husen akan menjalani tes kejiwaan, sebelumnya mengaku puas setelah membunuh dan tidak ada penyesalan. (dok. capture Kompas TV)

Husen mengaku alasan ia membunuh bosnya itu lantaran sakit hati karena sering dimaki dan dipukuli oleh korban.

Dipukuli oleh korban karena Husen melakukan kesalahan kecil seperti salah pesanan jumlah galon maupun ada kerusakan pada mesin galon.

"Ya namanya kerja baru satu bulan kan ada kesalahan kecil, tapi bos selalu ringan tangan, saya sering dipukuli," katanya.

Husen mengaku dipukuli dengan tangan kosong di bagian mata, pelipis, dan dada.

Pemukulan itu, kata Husen sering dilakukan setelah dua minggu bekerja di tempat korban.

"Alasan itu saya bunuh, rencana bunuh sejak Senin atau empat hari sebelum saya eksekusi," jelasnya.

Baca juga: Husen Mutilasi Hidup-hidup Bos Galon Semarang, Dengar Suara Nafas Korban sebelum Eksekusi

Husen sebelumnya diketahui bekerja di Warmindo dan baru bekerja di tempat korban satu bulan atau mulai dari awal Ramadan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini