News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata di Papua

Kemarahan Susi Pudjiastuti ke KKB: Saya Kurang Apa? Bantu Warga Papua Tapi Dibalas Penyerangan

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Owner Pesawat Susi Air, Susi Pudjiastuti marah terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya karena membakar pesawat Susi Air hingga menyandera pilot pesawat Kapten Philips Mehrtens.

TRIBUNNEWS.COM - Pemilik Pesawat Susi Air (PT ASI Pudjiastuti Aviation), Susi Pudjiastuti ungkap kemarahan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Pasalnya kelompok Egianus Kogoya tersebut telah membakar pesawat Susi Air hingga menyandera pilot pesawat Kapten Philips Mehrtens.

Padahal, dikatakan Susi, pihaknya berupaya untuk selalu membantu masyarakat Papua.

Mulai dari memikirkan kesehatan, sekolah anak-anak di Papua, hingga kesejahteraan masyarakatnya.

Susi dan PT ASI Pudjiastuti Aviation mengatakan telah membantu menyalurkan segala logistik yang dibutuhkan masyarakat Papua.

Tidak hanya makanan dan obat-obatan, bahkan perlengkapan bangunan pun turut dibawanya dengan menggunakan pesawat.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Lapor ke Bupati Pangandaran Soal ASN Muda yang Bongkar Dugaan Pungli

Tentu tak lain upaya ini dilakukan demi kemajuan Papua.

Susi pun mempertanyakan sikap dan rasa empati KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Saya shock, saya merasakan berpikir bahwa kita selama ini tuh ya bekerja kurang apa, kita dulu bekerja banyakkan charter awal, mulai tahun 2013 merpati sudah tidak mulai beroperasi kita dapat limpahan pekerjaan perintis kita mulai terbangin dan Paro itu salah satu rute perintis yang memang sudah dikontrak oleh pemerintah.

"Kita juga sering sekali bantu misalnya ada ibu-ibu hamil sungsang ndak punya uang bisa nggak dievakuasi, pilot lapor sama saya ya evakuasi saja, jadi ini rasa kemanusiaan," ungkap Susi menyampaikan ketidakterimaanya atas perlakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya, dikutip dari Kompas Tv.

Dijelaskan Susi, bahkan saat jadi Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP), ia mengatakan sering membuka pengobatan masal selama 6 bulan sekali.

"Saya bikin pengobatan massal, saya kirimkan obat-obatan dari Jakarta, saya cuci koreng-koreng anak Papua, bahkan saya bawa anak (Papua) sekolah di Jawa sampai SMP atau SMA selesai, dia terus pulang ke Papua, saya sudah terbiasa hidup dengan orang Papua," lanjut Susi.

Baca juga: Fakta Guru yang Mengundurkan Diri: Pilih Mengajar Sukarela di Bandung, Susi Pudjiastuti Beri Bantuan

Susi semakin marah saat mendengat ada anggota TNI yang tewas karena ditembaki KKB.

"Nah marahnya lagi setelah kejadian penembakan TNI di Papua, itu membuat saya marah," ungkap Susi.

Pasalnya, dua hari sebelum kejadian itu, dirinya telah berkomunikasi dengan Pak Danrem, Danjen Kopassus, yang mengatakan KKB akan melakukan negosiasi.

"Dua hari sebelum penembakan TNI mereka bikin video kan bilang bahwa mereka ingin bernegosiasi, tapi tiba-tiba markas TNI diserang, anak bangsa ditembakin seperti itu, mereka (KKB) berbohong bilang mau negosiasi tapi tidak ada angin, tidak ada hujan ini (KKB justru) melakukan tembakan."

"Mau negosiasi baik-baik dua hari sebelumnya mengirimkan pesan itu, tapi kemudian menyerang itu hal yang paling tidak bisa diterima oleh Susi Pudjiastuti karena itu pengkhianat," kata Susi tegas.

Susi berharap KKB pimpinan Egianus Kogoya dapat sadar bahwa apa yang telah mereka lakukan sama saja merenggut kemerdekaan banyak masyarakat Papua.

Baca juga: Kepala Satgas Damai Cartenz Ungkap Motif Pembunuhan Dua Warga Toraja oleh KKB Papua

"Kita nih mau apa mau diapain? saya orang yang paling peduli dengan kemanusiaan kalau bisa janganlah ada darah tumpah untuk apapun, selama kita bisa membangun bersama, ngapain seperti ini?"

"Entah berapa korban dari pasukan kita, berapa korban dari orang-orang tidak berdosa, seperti kita tahu dalam dua tahun terakhir pembakaran sekolah, pembakaran rumah sakit, pembakaran rumah-rumah pembakaran orang menjadi hal biasa di Papua. Saya pikir situasi ini tidak bisa dipertahankan seperti ini," jelas Susi.

Jauh ke depan, Susi juga berharap pembangunan di Papua segera dilakukan.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Kesal KKB Tak juga Bebaskan Pilotnya: Apa Kejahatan Saya Sehingga KKB Jahati Saya?

"Ya saya berharap dengan kejadian seperti ini ya kita semestinya utamakan pembangunan Papua, itu sangat penting karena ketimpangan mungkin menyebabkan juga perasaan kecemburuan masyarakat di sana."

"Korupsi yang tinggi juga harus diberantas, karena itu penyebab ketimpangan penyebab orang jadi tidak puas karena yang banyak uang yang kaya kaya, yang miskin miskin," ujar Susi.

Memang, lanjut Susi, mau tidak mau kita harus akui di Papua itu terasa sekali ketimpangannya.

"Ini adalah PR kita semua, PR pemerintah pusat, pemerintah daerah, kita sebagai pengusaha, anak bangsa, PNS TNI Polri harus bahu membahu (membangun Papua)," harap Susi.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini