Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan Kementerian Pertahanan selalu berupaya untuk meminta penambahan kuota beasiswa siswa pendidikan militer di luar negeri.
Selain itu, kata dia, saat ini banyak negara yang meminta untuk mengirimkan prajuritnya belajar di Indonesia.
Hal tersebut disampaikannya usai menerima kunjungan KSAD Amerika Serikat James C McConville di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023).
"Perkembangan yang sangat menarik adalah banyak negara sekarang yang minta mengirim perwiranya, bintaranya, prajuritnya (belajar) ke Indonesia," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan kerja sama di bidang pendidikan dengan negara lain dilakukan guna meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit-prajurit Indonesia.
Baca juga: PDIP Tak Masalah Kaesang Pangarep Pakai Baju Bergambar Prabowo Subianto
Tahun ini, kata dia, Indonesia telah mengirim prajuritnya untuk belajar ke banyak negara.
"Kita kirim ke jepang tentu sudah berjalan lama, Inggris kita mulai kirim, Australia sudah berjalan sejak lama, saya rintis kita berusaha ke India, ke Pakistan, Turki, Perancis," kata dia.
"Kita ingin sebanyak mungkin Perwira-perwira muda kita belajar dari negara-negara lain supaya tambah pengalaman dan tambah pandai dalam berbagai teori dan praktik ilmu pertahanan," sambung dia.
Selain itu, kata dia, perkembangan hubungan bilateral antara Indonesia dengan berbagai negara tidak terlepas dari bagaimana kiprah keberhasilan pemerintah dalam mengelola perekonomian, mengatasi covid-19, kepemimpinan G-20, kepemimpinan Indonesia di ASEAN.
Baca juga: Menhan Prabowo Subianto: UU TNI Belum Perlu Direvisi
Bahkan, kata dia, saat ini negara-negara Afrika juga tertarik dengan Indonesia.
"Ini rupanya sekarang negara-negara Afrika itu sekarang melirik ke kita, presiden Joko Widodo diundang ke Afrika, berapa negara mengundang. Saya juga diundang sebelum beliau dan mereka minta kita untuk melatih, mendidik tentara mereka," kata Prabowo.
"Ini yang sesuatu satu saya kira tanda bahwa Indonesia terus itu dihormati, disegani, sikap kita yang selalu netral non blok menghormati semua negara ya kan? Tidak memihak saya kira dihormati sekarang oleh banyak negara," kata dia.