News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat Sebut Rendahnya Anggaran Riset Jadi Kelemahan Pertahanan Indonesia

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyo Wibowo di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023). Ia mengatakan rendahnya anggaran riset merupakan kelemahan pertahanan Indonesia.

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyo Wibowo mengatakan rendahnya anggaran riset merupakan kelemahan pertahanan Indonesia.

Hal itu disampaikannya saat ditemui setelah menjadi pembicara dalan diskusi bertema 'Antara Anggaran dan Kinerja Kemhan' di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023).

"Salah satunya Lemhanas pernah menyoroti itu. Rendahnya riset pertahanan yang itu masih rendah anggarannya dibandingkan tadi ya, pengadaan alutsista," kata Karyono.

Padahal, menurut Karyono, riset merupakan hal penting bagi pertahanan sebuah negara.

"Negara-negara yang sistem pertahanannya bagus, negara-negara yang militernya kuat kayak Amerika, Rusia, Cina, India, itu sudah menggunakan research based," ucapnya.

Kata Karyono, riset bertujuan untuk memunculkan rekomendasi untuk perencanaan pengembangan pertahanan sebuah negara ke depannya.

Baca juga: HUT TNI AU ke-77 Tahun, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penguatan Alutsista TNI AU

"Dan kenapa mereka kuat? Dari hasil riset itu kemudian muncul rekomendasi untuk perencanaan. Sehingga yang tidak dibutuhkan itu (pengeluaran) enggak usah. Tergantung kebutuhan," ucapnya.

"Salah satu kelemahannya belum serius. Kesadaran mungkin ada. Tapi belum menggunakan pendekatan research based. Kalau ada mungkin terbatas, mungkin tidak konsisten membuat perencanaan berbasis riset tadi," kata Karyono.

Untuk diketahui, anggaran yang diperoleh Kementerian Pertahanan untuk pelaksanaan Tahun Anggaran 2023, yakni sebesar Rp 134,32 triliun

Secara rinci, anggaran program pelaksanaan tugas TNI sebesar Rp 3,62 triliun, program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit sebesar Rp 12,35 triliun.

Kemudian, anggaran program kebijakan dan regulasi pertahanan sebesar Rp 24,68 miliar.

Baca juga: TNI-Polri Disentil Jokowi, Komisi I DPR Sebut Rencana Pembelian Alutsista Kemehan Kerap Tak Jelas

Lalu, anggaran program modernisasi alutsista, non-alutsista, dan Sarpras Pertahanan sebanyak Rp 35,19 triliun.

Selain itu, anggaran program pembinaan sumber daya pertahanan sebesar Rp 338,86 miliar.

Tak hanya itu, untuk program riset, industri, dan pendidikan tinggi pertahanan sebesar Rp 607,89 miliar dan program dukungan manajemen sebesar Rp 79,77 triliun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini