News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Agama: Pesantren Kalau Bersinergi Bisa jadi Raksasa Ekonomi Baru

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengukuhkan pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat masa bakti 2022-2026 di Jakarta, Rabu (3/5/2023). (istimewa)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan selama ini pesantren belum pernah kuat secara ekonomi.

Hal ini disampaikan Yaqut saat bertemu para kiai muda se Jawa di Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyah Cipulus, Wanayasa, Purwakarta.

"Problem kita (pondok pesantren) adalah tidak kuat secara ekonomi. Tidak pernah atau belum pernah ada untuk menguatkan ekosistem ekonomi pesantren yang mensinergikan seluruh pesantren," ujar Yaqut melalui keterangan tertulis, Minggu (28/5/2023).

Yaqut mendorong pondok-pondok pesantren untuk bersinergi membangun ekosistem ekonomi pesantren.

Dirinya menilai banyak program pemberdayaan ekonomi hanya dilakukan secara parsial di masing-masing pesantren, bukan dalam jejaring.

"Jangan lagi main sendiri-sendiri. Ini yang harus diubah. Padahal, kalau saling bersinergi, pesantren sangat potensial menjadi raksasa ekonomi baru di Indonesia," ujar Yaqut.

Potensi perputaran ekonomi di dalam aktivitas pesantren, menurut Yaqut, amat besar.

Berdasarkan data Kemenag, saat ini terdapat hampir 32 ribu pondok pesantren di Indonesia dengan lebih dari empat juta santri.

"Kita hitung secara kasar, semua aktivitas ekonomi yang terjadi dalam lingkungan pesantren seluruh Indonesia nilainya bisa mencapai Rp200 miliar per hari. Kalau diakumulasi, bisa mencapai Rp72 triliun per tahun," jelas Yaqut.

"Tapi kemana ini sekarang? Siapa yang menikmati? Saat ini yang menikmati ya industri-industri besar seperti produk mie instan, sabun, dan lain-lain," tambah Yaqut.

Melihat potensi ini, dirinya berharap semestinya pihak pengelola pesantren memiliki kepekaan yang tinggi.

"Tolong dipikirkan, bagaimana Gus-gus, Ajengan, kiai muda semua di sini mulai bersinergi. Mari kita bangun pesantren ini bersama-sama," kata Yaqut.

Baca juga: Gus Yaqut Minta Petugas Haji Lebih Ramah dan Peduli pada Jemaah Lansia

"Saya berharap, misalnya, nanti ke depan, kalau masuk di pesantren, tidak ada lagi tuh kacang kulit kemasan merk pabrik ternama. Tapi ada kacang goreng produksi pesantren sendiri," tambah Yaqut.

Kementerian Agama, menurut Yaqut, juga siap untuk memberikan dukungan terhadap upaya-upaya peningkatan ekosistem ekonomi pesantren ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini