TRIBUNNEWS.COM - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep bercanda saat meresmikan sebuah UMKM dan diberi kesempatan untuk berpidato di depan tamu undangan.
Candaan tersebut yakni berpidato dalam rangka persiapan menjadi wali kota.
Momen ini pun terekam melalui Instagram Stories sang istri, Erina Gudono pada Rabu (31/5/2023).
Awalnya, Kaesang yang pada momen tersebut didampingi Raffi Ahmad, berterimakasih lantaran sudah diberi kesempatan untuk berpidato.
"Terima kasih kepada RANS Nusantara Hebat yang sudah memberikan kesempatan saya untuk berpidato hari ini," katanya.
Baca juga: HNW Sindir Kaesang Mending Maju sebagai Cawalkot Solo Ketimbang Depok, PSI: PKS Mulai Ketakutan
Kemudian, dirinya menyebut bahwa kesempatan pidato tersebut adalah momen latihan ketika dirinya menjadi wali kota.
"Karena ini kesempatan pidato saya pakai untuk saya latihan nanti kalau jadi wali kota," tuturnya.
Pernyataan Kaesang ini pun mengundang tawa, termasuk dari Raffi Ahmad yang berdiri di sampingnya mendampingi.
Bahkan, Raffi Ahmad sampai menutup mulutnya lantaran saking gelinya dengan pernyataan Kaesang.
Pidato Kaesang pun berlanjut dengan mengatakan tidak ada maksud untuk menyinggung terkait latihan menjadi wali kota.
Namun, lantaran Raffi Ahmad berdiri di sebelahnya, ia pun merasa perlu untuk memberikan sedikit candaan dalam pidatonya.
"Ini tadinya saya mau serius lo. Cuma ternyata karena ini di samping saya (sambil menunjuk Raffi Ahmad)...," jelas Kaesang.
PSI: Kaesang Sosok Tepat yang Rubah Depok
Seperti diketahui, belakangan Kaesang dikaitkan akan mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Depok.
Hal tersebut mulai tampak ketika viralnya baliho di Margonda, Depok yang dipasang oleh PSI dan memperlihatkan foto dirinya dengan tulisan "PSI Menang, Walikota Kaesang".
Wakil Sekjen PSI, Dedek Prayudi mengungkapkan pengusungan Kaesang merupakan wujud adanya masalah dari kepemimpinan PKS melalui wali kota yang diusungnya selama 25 tahun.
Selain itu, Dedek mengatakan pengusungan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga wujud dari kekecewaan warga Depok yang menganggap kinerja wali kota dari PKS buruk.
"Teman-teman PSI Kota Depok mengusung Kaesang memang karena ada masalah dengan kinerja rezim PKS di kota itu. Dalam kasus ini, PSI sebetulnya menyuarakan jeritan warga Depok yang kecewa dengan kepemimpinan PKS yang sudah berjalan hampir 25 tahun," katanya kepada Tribunnews.com, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Tak Masalah Kaesang Maju Jadi Wali Kota Depok, PKS Pertanyakan Rekam Jejak
Dedek pun menilai Kaesang dapat menjadi sosok yang tepat untuk melakukan perubahan di Kota Depok.
"Banyak hal mendasar yang harus dibenahi di Depok dan PSI sangat yakin Mas Kaesang adalah sosok yang paling tepat untuk memimpin perubahan ini," jelasnya.
Terpisah, Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid pun menyebut Kaesang belum memiliki rekam jejak sebagai pejabat, khusunya di Kota Depok.
Lalu, Hidayat Nur Wahid pun menganggap aneh jika Kaesang Pangarep tiba-tiba maju mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Depok.
Menanggapi hal tersebut, Dedek menilai pernyataan Hidayat Nur Wahid merupakan wujud ketakutan PKS lantaran Kaesang didukung untuk maju sebagai calon Wali Kota Depok.
"Saya melihat PKS mulai ketakutan melihat ada sosok muda yang mampu membawa perubahan hadir di Kota Depok," tuturnya.
Dedek juga menilai pernyataan Hidayat Nur Wahid menunjukkan seolah-olah ada kesan eksklusivitas bahwa Depok harus dipimpin oleh sosok yang juga lahir di kota tersebut.
Baca juga: PKS: Kalau Mas Kaesang Berani ke Depok, Silahkan Saja
Dia menambahkan agar warga Depok sendiri lah yang menentukan apakah Kaesang layak menjadi wali kota atau tidak.
"Menurut saya argumentasi Pak Hidayat sangat eksklusif seolah-olah Kota Depok bukan bagian dari Indonesia. Mungkin beliau perlu diingatkan bahwa Depok bukan negara sendiri yang terpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia."
"Tidak ada aturan yang melarang Warga Negara Indonesia dari luar Depok untuk mencalonkan diri menjadi Wali Kota Depok dan Mas Kaesang memenuhi semua syarat untuk menjadi calon Wali Kota Depok. Jadi, biarkan warga Depok yang menentukan, apakah Mas Kaesang layak menjadi wali kota atau tidak," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)