Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senior Advisor Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Foster Gultom, mengungkapkan setiap organisasi antar negara memiliki ciri khasnya sendiri.
Dirinya menilai di ASEAN lebih seperti komunitas, dimana kita saling menguatkan satu sama lain.
Perkembangan ekonomi yang cepat ini, kata Foster, didorong dengan kerjasama dengan negara-negara ASEAN dan juga dengan negara-negara Eropa.
Baca juga: Retno Marsudi Sampaikan Empat Poin Utama pada Pembukaan Pertemuan Menlu ASEAN
“Dalam hal ini Indonesia terus menjalankan prinsip bebas dan aktif untuk selalu independen," ucap Foster.
Hal tersebut diungkapkan oleh Foster dalam diskusi bertema “Indonesia's Leaderships in Asean: In view towards the political year of 2024” yang digelar Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya.
Baca juga: Menlu Retno Ungkap Empat Permasalahan yang akan Dibahas di KTT ASEAN 2023
Selain itu, Foster mengatakan hubungan Indonesia dengan negara Eropa, seperti Polandia dan Kroasia sangat dekat terlepas dari kondisi dunia saat ini.
“Kerjasama Indonesia dengan Polandia dan Kroasia saat ini berkembang dengan stabil. Kita tidak hanya berkolaborasi antar pemerintah, namun terkadang berkolaborasi di sektor lain,” ujar Foster.
Selain Foster, diskusi ini juga menghadirkan Duta Besar Kroasia untuk Indonesia Nebojša Koharović, dan Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczyńska.
Nebojša Koharović yang menyoroti potensi softpower yang dimiliki Indonesia.
“Indonesia harus memperkenalkan diri dengan lebih baik lagi di kancah global. Kebudayaan yang dimiliki Indonesia sangat menarik dan dapat menjadi sumber kekuatan," katanya.
Menurutnya, sering terjadi salah kaprah tentang Indonesia, padahal memiliki potensi yang luar biasa di berbagai sektor.
Sehingga Indonesia harus mempertunjukan softpower yang dimilikinya untuk meraih recognition dari masyarakat global.
Sementara itu, Beata Stoczyńska juga menyoroti kiprah Indonesia selama ini.