TRIBUNNEWS.com - Badan Eksektutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) termasuk organisasi mahasiswa paling vokal untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait kebijakan pemerintah yang dianggap tak berpihak pada rakyat.
Tidak sedikit aksi Ketua BEM UI yang menuai pujian publik karena dianggap mewakili suara rakyat.
Namun, sering juga BEM UI mendapat tekanan karena berbagai kritikan yang mereka tujukan pada pemerintah.
Dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber, berikut ini empat Ketua BEM UI yang pernah viral pada masanya dan kabarnya kini:
Baca juga: Profil Manik Marganamahendra, Eks Ketua BEM UI yang Nyaleg DPRD DKI Jakarta, Dulu Kritik DPR
1. Mohammad Zaadit Taqwa
Nama Ketua BEM UI tahun 2018, Zaadit Taqwa, menjadi pusat perhatian setelah memberi kartu kuning pada Jokowi saat sang presiden berkunjung ke Universitas Indonesia (UI), pada 2 Februari 2018.
Dilansir TribunJakarta.com, kunjungan Jokowi tersebut dalam rangka Dies Natalies ke-68 UI.
Kartu kuning itu diberikan sebagai peringatan kepada Jokowi soal berbagai masalah yang terjadi di tanah air.
Ada tiga isu yang saat itu menjadi sorotan BEM UI, yaitu gizi buruk dan wabah penyakit di Asmat, Papua; rencana pemerintahan mengangkat penjabat gubernur dari Polri/TNI; dan draf aturan baru organisasi mahasiswa (ormawa).
Menurut pengakuannya, BEM UI berencana menyampaikan tiga tuntutan itu kepada Jokowi tanpa melakukan aksi.
Lantaran, awalnya pihak rektorat UI berjanji akan menggelar pertemuan antara BEM UI dan Jokowi.
Tetapi, karena tak kunjung ada kejelasan dari pihak rektorat UI hingga acara Dies Natalis digelar, Zaadit dkk memutuskan menggelar aksi di tengah kunjungan Jokowi.
"Jadi aksi ini upaya kami untuk bisa menyampaikan aspirasi kepada Pak Jokowi yang sudah bersedia hadir di UI," ungkapnya kala itu.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Zaadit saat ini bekerja di Dinas Kesehatan Kota Depok, Jawa Barat, sebagai Analis Data dan Informasi.