Bahkan, Sandiaga Uno mengungkapkan dirinya ikhlas bila tidak diusung menjadi cawapres 2024 nanti.
Karena, dikatakan Sandiaga Uno, keputusannya bergabung dengan PPP bukan untuk mengamankan tiket cawapres,
"Saya ikhlas, saya bergabung (PPP) ini karena ada kesepakatan dari perjuangan ke depan," kata Sandiaga usai rapat internal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Sandiaga Uno Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo
Merespons soal dirinya yang masuk dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno mengaku belum ada komunikasi politik dengan Ganjar Pranowo mengenai hal tersebut.
"Per hari ini, belum ada komunikasi," ucapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (13/6/2023).
Komunikasi mengenai hal tersebut, dikatakan Sandiaga Uno merupakan wewenang dan ranah para pimpinan partai politik (parpol).
"Komunikasi itu tentunya wewenang dan ranahnya pimpinan partai politik" katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyebutkan ada 10 nama yang masuk ke dalam radar bursa cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Dari 10 nama tersebut, ada Sandiaga Uno hingga Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
"Pencawapresan nama kan banyak, ada 10 (nama). Kalau boleh saya sebutkan yang ada di media, ada Pak Mahfud sudah masuk namanya."
"Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno, Pak AHY, sopo (siapa) lagi mas? Pak Airlangga, nama-nama itu ya masuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan," kata Puan dalam konferensi pers setelah agenda kedua Rakernas PDIP, Selasa (6/6/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
10 nama yang disebutkan itu, dikatakan Puan memiliki kelebihan masing-masing.
Maka dari itu, PDIP perlu mempertimbangkan kelebihan yang dimiliki sejumlah kandidat tersebut terlebih dahulu.
"Dan kemudian apakah itu bisa bekerja sama dengan calon dari PDI Perjuangan sesuai dengan visi misi, cita-cita dan sebagainya," ujar Ketua DPR RI ini.
Puan memastikan, PDIP bakal mengerucutkan 10 nama itu menjadi satu nama bakal cawapres Ganjar.
(Tribunnews.com/Rifqah/Taufik Ismail) (TribunJogja.com)