TRIBUNNEWS.COM - Berbeda dengan Arya Permana, kondisi kelebihan berat badan (obesitas) yang dialami Muhammad Fajri asal Tangerang ini disebut lebih berat.
Sebab, Fajri memiliki berat badan lebih dari 250 kilogram.
Sementara Arya Permana, bocah yang kini beranjak remaja asal Karawang, Jawa Barat, bobot terberatnya dulu ada di angka 195 kilogram.
Selain itu, penanganan pasien obesitas Fajri (26) juga dinilai lebih sulit.
Hal tersebut, disampaikan oleh Pelaksana (Plt) Direktur Utama RSCM, dr Lies Dina Liastuti.
Lies pun menceritakan, kondisi awal Fajri ketika dirujuk Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusomo (RSCM), Jakarta, pada Jumat (9/6/2023) lalu.
"Ini lebih berat ya kondisinya (dari Arya), karena datang sudah dengan kondisi yang sesak napas, dan komplikasinya lebih berat."
"Kalau Arya mungkin lebih ringan dari dia (Fajri), sehingga penanganannya tidak seperti sekarang, yang lebih memerlukan peralatan," ungkapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (15/6/2023).
Baca juga: Kasus Obesitas Seperti Fajri Bisa Picu Gangguan Jantung, Paru-paru dan Luka di Kulit
Ketika di RSCM, menurut Lies, Fajri langsung ditempatkan di ruang khusus yang disulap menjadi ICU untuk memonitor kondisinya.
"Dan kondisi pasien saat ini masih memerlukan banyak sekali pemeriksaan dan juga penanganan oleh tim dari multi disiplin kami," jelasnya.
Selain membuat kesulitan tim dokter yang ingin memindahkan tubuhnya, beratnya badan Fajri juga membuat jarum suntik sulit menembus ke kulitnya.
"Betapa kita kesulitan untuk menangani (Fajri), contohnya memasukkan satu alat ke tubuh yang besar kan tidak mudah, karena menembus dari otot yang begitu tebal untuk mencari pembuluh darahnya, memerlukan alat khusus," terang Lies.
Mengenai berat badan Fajri, ia mengalami kenaikan berat badan secara drastis dalam 8 bulan terakhir.
Kenaikan drastis itu usai dirinya mengalami kecelakaan dan tidak bisa melakukan banyak aktivitas.