News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KPK Duga Bengkel Mobil Antik Eks Pejabat Bea Cukai Andhi Pramono Hasil Gratifikasi

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono usai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Merah Putih, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023). Andhi Pramono diminta memberikan klarifikasi atas laporan LHKPN miliknya. Dikutip dari LHKPN KPK, Andhi Pramono memiliki kekayaan Rp 13.753.365.726 atau Rp 13,75 miliar yang dilaporkan pada 16 Februari 2022 untuk laporan periodik 2021. TRIBUNNEWS/JEPRIMA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga bengkel mobil antik milik eks Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono terkait dengan penerimaan gratifikasi.

Hal itu didalami tim penyidik KPK saat memeriksa saksi swasta bernama Bernard Aryanto pada Kamis (15/6/2023) di Gedung KPK, Jakarta Selatan.

Bernard diperiksa untuk melengkapi berkas penyidikan Andhi Pramono dalam perkara dugaan penerimaan gratifikasi.

"Saksi Bernard didalami pengetahuannya terkait dengan bengkel tempat pekerjaaan mobil antik milik tersangka," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, Sabtu (17/6/2023).

KPK sebelumnya telah mendalami pembelian rumah di bilangan Pejaten, Jakarta Selatan oleh mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono.

Baca juga: Kasus Dugaan TPPU, KPK Dalami Keterlibatan Keluarga Mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono

Rumah tersebut dibeli dengan harga puluhan miliar.

Pembelian rumah itu didalami penyidik KPK saat memeriksa pihak swasta dari PT Berkah Langgeng Abadi, July Hira dan Melyana JAP, pada Selasa (13/6/2023).

Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Andhi Pramono.

"Kedua saksi tersebut menjelaskan antara lain terkait dugaan pembelian valas untuk pembayaran atas pembelian rumah di Pejaten dengan harga puluhan miliar oleh pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini," kata Ali Fikri, Rabu (14/6/2023).

KPK mengungkap rekening bank tabungan dollar atas nama istri Andhi Pramono.

Tabungan itu diduga sumber uang untuk pembelian rumah tersebut.

"Keterangan selengkapnya ada dalam BAP yang nantinya akan diserahkan dihadapan majelis hakim," ujar Ali.

KPK sebelumnya mengantongi bukti dan temuan awal Andhi Pramono melakukan dugaan dugaan TPPU dari hasil tindak pidana korupsi yakni gratifikasi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini