News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sebut Mahfud MD Sosok Pemberani di Rakernas Pergunu 2023, Pemerintah Diminta Perhatikan Nasib Guru

Penulis: Gita Irawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) Yandri Susanto saat menyampaikan pidato kunci pada acara Rapat Kerja Nasional PERGUNU 2023 pada Sabtu (17/6/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) Yandri Susanto menyebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebagai sosok pemberani.

Menurut Yandri yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) periode 2022–2024 itu, Mahfud tidak hanya sosok yang pemberani melainkan juga benar.

Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikan pidato kunci pada acara Rapat Kerja Nasional PERGUNU 2023 yang disiarkan di kanal Youtube Warta Pergunu TV pada Sabtu (17/6/2023).

Baca juga: Mahfud MD Ajak Pergunu Majukan Pendidikan di Lingkungan NU, Kembali Ke Falsafah Bernegara

"Pak Mahfud ini dua saja, pemberani dan benar. Ada yang pemberani tapi tidak benar, atau sebaliknya, tidak benar tapi berani. Nah pak Mahfud ini dua-duanya, pemberani dan benar," kata Yandri.

Yandri mendorong pemerintah tanpa henti untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kesejahteraan terhadap guru.

Ia juga berharap pemerintah terus memperhatikan nasib para guru yang ada di seluruh Indonesia karena faktanya hari ini, guru memang ada yang sudah sejahtera, ada yang hampir sejahtera, tapi banyak juga yang belum sejahtera.

Yandri juga mengatakan selama ini sebagian besar guru-guru Nahdlatul Ulama telah berkiprah di hampir 30 ribu pondok pesantren dan terhadap lebih kurang lima juta santri.

"Maka saya sampaikan, layaklah kalau Republik ini memberikan apresiasi besar kepada Pergunu. Karena guru-guru di Nadhlatul Ulama sebelum merdeka, pascamerdeka, dan sampai detik ini tidak perlu diragukan lagi komitmennya terhadap Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Yandri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini