News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PBB Mobilisasi 1 Miliar Dolar AS Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Acara UN Joint Programme Accelerating SDGs Investment in Indonesia (ASSIST) yang digelar di Jakarta, Rabu (21/6/2023). ASSIST telah mendorong pemanfaatan lebih dari 1 miliar dolar AS untuk TPB Indonesia melalui aktivitasnya terkait instrumen utang dan modal swasta.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Indonesia, Valerie Julliand mengatakan PBB telah berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Indonesia.

Klaim ini ditunjukkan melalui kontribusi program besutan PBB, yakni Accelerating Sustainable Development Goals Investment in Indonesia (ASSIST).

Dikutip dari laman www.undp.org, Rabu (27/6/2023), program ini telah mendorong pemanfaatan lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk TPB Indonesia melalui aktivitasnya terkait instrumen utang dan modal swasta.

Julliand menyoroti dampak positif program ini terhadap masyarakat Indonesia.

Baca juga: Di Tengah Pembatasan terhadap Perempuan, PBB Ungkap Hampir Mustahil Akui Pemerintahan Taliban

"Dengan ASSIST, anda mendapatkan pengembalian nyata atas investasi dalam hal kemajuan menuju SDGs. Selama dua tahun terakhir, untuk setiap 1 dolar yang dikeluarkan, program ini berhasil mengungkit 240 dolar (untuk pembiayaan TPB)," kata Julliand, dalam UN Joint Programme Accelerating SDGs Investment in Indonesia (ASSIST) yang digelar di Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Ia menjelaskan bahwa program ini berada di bawah koordinasinya dan merupakan kerja sama empat badan PBB, yakni UNEP, UNICEF, UNIDO dan dipimpin UNDP sebagai lead technical agency.

Program ini bertujuan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam memenuhi target SDGs melalui pemanfaatan berbagai instrumen pembiayaan inovatif untuk mengisi kesenjangan pendanaan TPB.

Perlu diketahui, ada tiga komponen utama program ASSIST yang mencakup serangkaian instrumen pembiayaan, yakni penerbitan obligasi tematik di tingkat nasional dan daerah, SDG-linked loans, dan Indonesia Impact Fund.

Kepala Sekretariat Joint SDG Fund, Lisa Kurbiel mengatakan bahwa tujuan pihaknya mendukung program ini adalah untuk menciptakan produk-produk keuangan baru dalam mengatasi perubahan iklim skala besar.

"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk meminta dukungan lebih lanjut dari semua Negara Anggota (PBB) dan mitra pembangunan. Lebih banyak dukungan untuk Joint SDG Fund akan memungkinkan peningkatan skala dan replikasi program-program yang berhasil," kata Kurbiel.

Baca juga: Dukung Penerapan SDGs, ASDP Terapkan Penggunaan Reverse Vending Machine di Pelabuhan

Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Deni Ridwan merangkum capaian pemerintah yang telah dibantu program ASSIST.

"Pada tahun 2021, melalui bantuan program ASSIST dalam mengembangkan Republic of Indonesia SDGs Government Securities Framework, pemerintah Indonesia menerbitkan SDGs Bond yang pertama di Asia Tenggara yang kini telah berhasil mencapai tahun ke-3 penerbitan dan mengumpulkan lebih dari 1 miliar Dolar AS untuk membiayai proyek-proyek di sektor terkait kesehatan, pendidikan dan teknologi informasi," kata Deni.

Sementara itu, untuk menandai kemitraan program yang terus berkembang, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara UNDP dan PT. Terregra Asia Energy tentang rencana penerbitan obligasi hijau, serta penyerahan surat komitmen SDG-linked loan dari Bank Aladin dan Bank Jago kepada United Nations Environment Programme (UNEP).

Kepala Perwakilan UNDP, Norimasa Shimomura mengatakan bahwa jalan menuju pencapaian TPB Indonesia masih panjang dan berliku.

"Namun saya yakin bahwa bersama-sama kita dapat mencapai tujuan. Masa depan yang inklusif, berkelanjutan, dan adil akan segera menjadi kenyataan, selama kita mempertahankan momentum berharga yang telah kita hasilkan," jelas Shimomura.

Program ASSIST telah mengumpulkan lebih dari 1 miliar Dolar AS untuk pembiayaan TPB, namun pembiayaan yang dibutuhkan untuk mencapai TPB di Indonesia diperkirakan mencapai 4,7 triliun Dolar AS.

Beban ini tentu tidak hanya dipikul pemerintah, diperlukan mobilisasi pembiayaan yang melibatkan semua pihak untuk mencapai TPB di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini