TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil Effendi Simbolon, politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang tengah disorot seusai memberikan pujian kepada Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Pujian Effendi Simbolon pada Prabowo tersebut terlontar di momen acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Punguan Simbolon dohot Boruna Se-Indonesia (PSBI).
Effendi Simbolon memuji Prabowo sebagai sosok nahkoda handal.
Buntut dari pujian tersebut, Effendi pun menghadap ke DPP PDIP pada Senin (10/7/2023), bertemu dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun.
Hasto mengatakan terkait pujian Effendi untuk Prabowo itu sekadar hanya puja-puji sebagai tuan rumah acara yang mengundang Prabowo.
"Iya saya tanyakan pada Pak Effendi Simbolon, di situ sebagai tuan rumah memberikan puji-pujian kepada seluruh tamu yang datang."
Baca juga: VIDEO Sekjen PDIP Bantah Effendi Simbolon Bakal Pindah Partai: Sekali Merah Tetap Merah
"Pun tidak mungkin dikritik di depan umum, tidak mungkin, dan ini sudah dilakukan klarifikasi," kata Hasto, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Hasto juga menyebut Effendi Simbolon sudah bersikap objektif.
Khususnya menanggapi kebijakan pertahanan yang dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, yakni pembelian jet tempur Mirage.
Diketahui Kementerian Pertahanan membeli 12 pesawat jet tempur Mirage 2000-5 dari Qatar.
Prabowo mengakui bahwa Kemenhan memang terpaksa beli pesawat yang tidak baru, namun, ia meyakinkan bahwa Mirage 2000-5 masih layak pakai hingga 15 tahun lagi.
Namun Effendi Simbolon disebut tak setuju dengan kebijakan pertahanan Kemenhan itu.
"Buktinya tadi di dalam pembahasan kebijakan pertahanan Effendi Simbolon juga bersifat objektif dan juga menegaskan bahwa kebijakan pengadaan Mirage pesawat terbang bekas tersebut tidak tepat dan berpotensi melanggar undang-undang," lanjut Hasto.
Profil Effendi Simbolon