Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemenkominfo berupaya menanamkan nilai-nilai literasi digital terhadap 10.000 peserta perkemahan karya pemuda Gereja Masehi Injil Minahasa (GMIM).
Dalam kegiatan ini, Kemenkominfo menggandeng konten kreator sekaligus Founder Dampak Kreatif Soni Mongan.
"Kita perlu belajar dan mengetahui literasi digital untuk memiliki kemampuan dalam memanfaatkan teknologi digital. Kita juga perlu paham mengenai 4 pilar literasi digital," ujar Soni.
"Hal yang akan saya sampaikan di sini adalah soal digital skills, khususnya kemampuan untuk berkomunikasi di sosial media," tambah Soni.
Soni mengatakan untuk menjadi konten ckeator, dibutuhkan kemampuan dalam dunia digital berupa public speaking.
Kemampuan tersebut, menurutnya, berpengaruh terhadap bagaimana pesan akan tersampaikan kepada masyarakat.
Baca juga: Kemenlu: Literasi Digital Menunjang Praktik Diplomasi Internasional
Selain itu, public speaking berhubungan dengan kemampuan dalam menuturkan cerita atau akrab disebut story telling yang wajib dikuasai untuk menjadi konten kreator.
"Saat kita bikin konten di sosial media, kita menjadi seorang story teller yang menceritakan dan mempromosikan sesuatu. Story teller harus menyampaikan materi dengan baik dan benar. Selain itu, juga harus dengan cara yang menarik," jelas Soni.
Soni juga memberikan tips untuk memulai membuat konten yang baik. Salah satunya dengan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Talkshow Literasi Digital bersama Pemuda GMIM merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023 dengan target 50 juta orang mendapatkan literasi digital hingga tahun 2024.