News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya

Lucky Hakim Ungkap Sejumlah Kejanggalan saat Diundang Panji Gumilang di Ponpes Al Zaytun

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang. Mantan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menceritakan sejumlah kejanggalan saat diundang oleh Panji Gumilang di Ponpes Al-Zaytun.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menceritakan sejumlah kejanggalan saat diundang oleh pemimpin Al-Zaytun Panji Gumilang. 

Hal tersebut diceritakan Lucky sesaat sebelum diperiksa oleh Bareskrim Polri sebagai saksi di kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Panji Gumilang. 

Dalam hal ini, saat masih menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu, Lucky sempat memenuhi undangan ke ponpes Al-Zaytun seperti video viral yang beredar.

Lucky mengatakan ia mendatangi ponpes tersebut pada 29 Juli 2022 sebagai Wakil Bupati Indramayu untuk bersilaturahmi.

Pertama, Lucky menceritakan kejanggalan saat acara itu berlangsung. 

Saat itu banyak tamu yang memberikan sambutan, termasuk dirinya. 

Baca juga: Lucky Hakim Diperiksa, Sang Artis Menduga Terseret karena Wajahnya Tersebar di Video Al Zaytun

Hingga kemudian Panji Gumilang memberikan sambutan dengan disisipi nyanyian salam Yahudi, Havenu Shalom Aleichem

Lucky Hakim mengaku kaget dan heran dengan apa yang diajarkan oleh Panji Gumilang itu. 

Sebagai informasi, salam tersebut merupakan sebuah salam dalam bahasa Ibrani. 

Dalam bahasa Ibrani, Havenu Shalom Aleichem memiliki arti ‘Semoga damai menyertaimu’.

Namun, ada juga yang menyebutkan hal itu sebagai ucapan salam orang Yahudi.

Lucky mengaku tak tahu menahu soal salam tersebut, ia sempat mengira salam itu justru adalah bahasa Belanda. 

"Di sini saya mulai merasa ada hal yang berbeda setelah Assalamualaikum. Pak Panji bilang saya akan mengajarkan salam yang bukan Assalamualaikum saja, dalam bentuk bernyanyi."

"Saya nggak tahu bahasa Yahudi, beneran, cari tahu di mana dan kapan saya belajar bahasa Yahudi. Jadi saya nggak tahu bahasa Yahudi, saya sempet mikir itu bahasa Belanda, saya kira ada nyambung-nyambungnya," ujar Lucky Hakim, Jumat (14/7/2023) dikutip dari Breaking News Kompas TV. 

Mantan Wakil Bupati (Wabup) Indramayu, Lucky Hakim memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri untuk diperiksa sebagai saksi dalam polemik Al-Zaytun, Jumat (14/7/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shaki)

Baca juga: Mantan Wabup Indramayu Lucky Hakim Ngaku Sempat Promosi Positif Melihat Kemegahan Ponpes Al-Zaytun

Kejanggalan selanjutnya terjadi seusai acara tersebut selesai digelar. 

Di mana saat itu ia sempat ditanya oleh sejumlah awak media dengan pertanyaan yang menurutnya tak lazim ditanyakan. 

Lucky ditanya tentang bagaimana perasaannya setelah mendatangi Ponpes Al Zaytun, padahal menurutnya mengunjungi sebuah Ponpes adalah hal yang biasa baginya. 

Ia pun mengaku sempat heran dengan pertanyaan yang dilontarkan awak media itu. 

"Ada beberapa-beberapa pertanyaan dari media pada saat itu tanya 'Bagaimana rasanya masuk ke dalam Al Zaytun."

"Saya sebenarnya sempet heran ada media yang menanyakan seperti itu, memang rasanya seperti apa sih masuk ke pesantren toh udah ratusan pesantren yang saya masuki dan saya menjadi tamu dan saya rasa biasa aja," ujarnya. 

Kemudian, kejanggalan kembali ia rasakan satu hari setelah mengunjungi Ponpes Al Zaytun. 

Lucky saat itu sempat dilarang beberapa orang agar tak kembali mengunjungi Al-Zaytun. 

Beberapa orang yang tak disebutkan namanya itu, kata Lucky, menyebut bahwa Al-Zaytun memiliki ajaran yang tak lazim, seperti dosa berzina yang bisa ditebus dengan uang. 

"Sepulang saya dari Al Zaytun setelah tanggal 30 (Juli 2022) kan banyak foto-foto yang beredar ada beberapa tim internal lah yang nggak internal banget pada ngomong 'Pak jangan ke Al Zaytun, karena begini begitu' ."

"Kalau nyeleneh-nyelenehnya seperti apa mumpung saya masih bisa berkomunikasi sama Pak Panji," ujarnya.  

Kemudian terkait shaf salat ponpes Al Zaytun, Lucky mengaku tak tahu soal itu. 

Menurutnya,yang ia lihat saat acara itu hanya santri laki-laki dan perempuan yang duduk berjajar rapi dan bukan shaf untuk salat. 

"Acara sore itu bukan acara salat, itu acara duduk di masjid saja. Jadi saya pikir sah saja," ujarnya. 

Akui Tak Pernah Dapat Dana

Lucky Hakim juga mengaku tak pernah memberikan atau menerima sokongan dana ke Ponpes Al-Zaytun.

Ia menuturkan, Pemerintah Daerah (Pemda) Indramayu tidak pernah memberikan sokongan dana ke ponpes tersebut.

"Secara formal yang saya tahu tidak ada kerjasama antara Pemda Indramayu dengan Al-Zaytun tidak ada. Kalau secara personal tidak tahu," kata Lucky Hakim. 

Lucky menyebut, dana yang diberikan yakni Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diperuntukkan untuk para siswanya.

"Jadi kalau ada anggaran dari pemerintah kepada ponpes mungkin dana Bos ya, dana bos kan kepada siswanya," jelasnya.

"Tapi kalau dari pemda seingat saya tidak ada. Dan mungkin hanya perizinan kan kalau perizinan ada biaya-biayanya," sambungnya.

Baca juga: Lucky Hakim Tiba di Bareskrim, Mengaku Siap Beri Kesaksian soal Ponpes Al-Zaytun

Di sisi lain, Lucky juga mengklaim tidak menerima dana apapun dari ponpes Al-Zaytun selama menjabat sebagai Wabup Indramayu.

Lucky hanya menerima jas dan peci dari Panji Gumilang saat mendatangi ponpes tersebut karena mendapat undangan pada 30 Juni 2023.

"Kalau saya personal tidak ada. Lalu pernah nggak saya menerima sesuatu dari Al-Zaytun, pernah yaitu jas dan peci yang saya datang waktu itu," tuturnya.

"Tapi misalnya kaya uang atau apa itu nanti PPATK kan bisa membuktikan, uang-uang yang saya itu dari mana," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Abdy Ryanda Shakti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini