Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali angkat bicara soal kehadiran sejumlah politisi Partai Golkar, di acara Apel Siaga Perubahan.
Diketahui, Apel Siaga Perubahan Partai NasDem digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (17/7/2023).
Sebagai informasi, dalam acara tersebut hadir sejumlah pengurus sekaligus Ketua DPP Partai Golkar yakni Christina Aryani, Rizal Mallarangeng dan Supriansa.
Ali mengatakan, sejumlah politisi Golkar itu hadir sebagai teman dari Partai NasDem dalam rangka menjalin silaturahmi.
"Kalau kemudian itu disampaikan, dilihat dalam konteks kepartaian, saya katakan bahwa Partai Golkar itu adalah sahabat daripada Partai NasDem," kata Ahmad Ali, kepada awak media di SUGBK, Minggu ini.
Ali menjelaskan, hal ini menjadi pelajaran baginya bahwa perbedaan menjadi suatu hal yang harus dikomunikasikan.
"Nah ini menjadi pelajaran juga buat kita, bahwa sesungguhnya perbedaan itu tidak harus kemudian didiamkan. Perbedaan itu kemudian tidak seharusnya memutus silaturahmi kita. Perbedaan itu kemudian tidak membuat kita tidak bisa berkomunikasi, karena perbedaan itu sesuatu hal yang harus dikomunikasikan," ucapnya.
Lebih lanjut, Ali mengatakan, kehadiran sejumlah petinggi Golkar itu bukan menjadi tanda partai berlogo pohon beringin tersebut bergabung dengan Koalisi Perubahan.
"Sesungguhnya kehadiran teman-teman Partai Golkar tadi tidak bisa melihat dalam konteks politik bahwa mereka ingin bergabung dalam koalisi Partai NasDem, tidak. Mau bergabung di koalisi perubahan, tidak," jelas Ali.
"Tapi ini lebih kepada menjaga kekompakan semua anak bangsa dalam menghadapi Pemilu ini, kita butuh bersama-sama," sambungnya.
"Kalau di tingkat elite, kita sudah bisa berkumpul, di tingkat elit kita sudah bisa berkomunikasi, di bawah insyaAllah akan bisa lebih cair. Tapi kalau di atas gontok-gontokan, saling menyindir segala macam ya di bawah juga ikut-ikutan, apalagi dibahas oleh buzzer, ya menjadi pusing."
Baca juga: Pengurus Golkar Hadiri Apel Siaga Perubahan di GBK: Bentuk Persahabatan Kami dengan NasDem
Sementara itu, Ali juga menjelaskan, kehadiran sejumlah pengurus Golkar juga tak terlepas dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang mengawali karier politiknya di Partai Golkar.
"Ada hubungan-hubungan personal yang kita kemudian mengundang, katakan Pak Surya dengan teman-teman dari Golkar, kita tahu bahwa Pak Surya yang memulai karier politiknha dari Partai Golkar. Hubungan personal itu kan tetap harus dijaga," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, jajatan Pengurus sekaligus Ketua DPP Partai Golkar yakni Christina Aryani, Rizal Mallarangeng dan Supriansa turut hadir dalam agenda Apel Siaga Perubahan (ASP) yang digelar Partai NasDem di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (16/7/2023).
Chistina mengatakan, kehadiran pihaknya dalam agenda ASP ini merupakan bentuk penghormatan atas undangan Partai NasDem.
"Kehadiran Partai Golkar pada acara ini tentu saja sebagai bentuk penghargaan kami atas undangan yang diterima dari Partai Nasdem," kata Christina dalam keterangan tertulisnya.
Terlebih kata Christina, acara ini juga bersamaan dengan hari ulang tahun Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang juga pernah meniti karir poltiknya di Golkar.
"Apalagi acara ini bertepatan dengan perayaan HUT Pak Surya Paloh yang pernah lama di Partai Golkar (kurang lebih 42 tahun)," kata Christina.
Atas hal itu, Christina mengatakan, kalau sejatinya Partai Golkar dengan Partai NasDem memiliki ikatan persahabatan.
"Ini adalah bentuk persahabatan kami dengan Partai Nasdem seperti halnya juga dengan partai-partai yang lain," kata Christina.
Tak hanya itu, hadirnya perwakilan pengurus Partai Golkar ini menjadi bentuk silaturahmi antar partai politik yang sejatinya dinilai penting oleh Christina.
Sebab menurut dia, politik jangan dijadikan ajang untuk membuat masyarakat menjadi terpecah belah.
"Bagi Partai Golkar silaturahmi dan persahabatan antar partai politik sangat penting sebagai bagian pembelajaran bagi seluruh masyarakat," kata dia.
"Politik harus dijalankan dengan riang gembira dan tidak saling bermusuhan apalagi menciptakan perpecahan," tukas Christina.