Tiba di Jakarta, Paiman awalnya bekerja sebagai tukang sapu di Yayasan Gembala Baik.
Sembari bekerja sebagai tukang sapu, ia juga melanjutkan sekolah di STM Budhaya Jakarta dan lulus tahun 1989.
"Sekolah lagi di STM karena dorongan suster di yayasan, mereka orang-orang baik," ucap Paiman saat berbincang dengan TribunJogja.com di sela menghadiri acara Rindu Klaten, Sabtu (28/5/2023) malam lalu.
Selain bekerja sebagai tukang sapu di yayasan itu Paiman juga berkerja sebagi tukang kebun hingga satpam.
Setiap pekerjaan yang didapatkan dilakukan Paiman dengan maksimal.
Setelah lulus STM, Paiman melanjutkan pendidikan S1 Ilmu Administrasi dan S2 Magister Administrasi di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta.
Saat kuliah itu, Paiman juga mulai membuka usaha fotokopi dan membuka usaha tour and travel.
Lulus kuliah, Paiman dipercaya menjadi dosen di almamaternya itu.
Meski telah menyandang gelar magister, Paiman tak berpuas diri.
Ia lalu melanjutkan kuliah S3 Ilmu Administrasi di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
"Kalau tak ada dukungan dan dorongan dari lingkungan, mustahil saya bisa mengenyam pendidikan sampai S3," kata Paiman.
Menurut Paiman, kesuksesan bukan milik orang kaya namun milik setiap orang yang mau bekerja keras dan harus dibekali dengan pendidikan.
Berbagai posisi strategis pernah di jabat Paiman di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta.
Mulai dari kasubag dan saat ini dipercaya menjadi rektor.