Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Etik Partai Golkar memanggil Wakil Ketua Umum DEPINAS SOKSI Lawrence Siburian setelah sempat menyuarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengevaluasi Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum maupun calon presiden.
Pantauan Tribunnews, Lawrence tampak tiba di Gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat pada Senin (17/7/2023). Dia tampak memakai kemeja berwarna abu-abu lalu langsung masuk gedung lama Golkar.
Kepada awak media, Lawrence memenuhi undangan untuk klarifikasi. Namun, Ia tidak tahu secara pasti materi pemeriksaan pada hari ini.
"Saya juga enggak tau ada undangan klarifikasi," kata Lawrence.
Nantinya, kata Lawrence, dirinya bakal memberikan keterangan kepada awak media usai pemeriksaan dewan etik partai Golkar.
"Nanti setelah acara ya," tukasnya.
Sebelumnya, Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar mendesak adanya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengevaluasi Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum maupun calon presiden.
Keputusan itu diungkap setelah eksponen Golkar yang tergabung dalam Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar melakukan pertemuan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Sejumlah tokoh yang hadir adalah Wakil Ketua Umum DEPINAS SOKSI Lawrence T.P Siburian, Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam dan Mantan Anggota Dewan Pakar Golkar Zainuddin Bintang.
Awalnya, Koordinator Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar, Lawrence Siburian mengaku prihatin dengan keadaan partai Golkar belakangan ini. Sebab, posisi Airlangga sebagai capres semakin tidak jelas.
"Kami prihatin lihat keadaan Golkar hari ini. Golkar di dalam Munas, Rapim, sudah putuskan Ketumnya Pak Airlangga jadi capres, tapi sampai saat ini posisi tidak jelas. Tapi beliau selalu katakan di mana-mana sabar tunggu waktunya," kata Lawrence di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Ia mengungkit Airlangga sudah diputuskan lewat Musyawarah Nasional (Munas) Golkar menjadi capres pada 2020 yang lalu. Namun hingga saat ini, Airlangga tidak bisa berbuat apapun.
Sebaliknya, kata dia, calon presiden yang telah muncul di publik hanya ada tiga nama. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.