TRIBUNNEWS.COM - Politisi senior PDI Perjuangan Panda Nababan mengkritik pertemuan Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Panda Nababan menyindir sekaligus menyayangkan alasan yang diklaim Budiman ketika menemui Prabowo.
Ia menilai Budiman tak terus terang mengungkapkan maksud tersirat pertemuan itu.
Politisi senior PDIP itu menyinggung soal kegagalan Budiman dalam Pemilu Legislatif (Pileg).
Panda merinci bahwa Budiman Sudjatmiko dua kali gagal dalam pemilu legislatif di Dapil Jatim 7 (Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Ngawi, dan Pacitan).
Ia juga menyinggung soal Budiman yang dinilai gagal mengisi kursi di jajaran menteri.
Sehingga menurutnya, pertemuan itu merupakan upaya Budiman untuk mencari panggung karena telah gagal dua kali jadi caleg dari PDIP.
Baca juga: Pengamat Menilai Fenomena Budiman Sudjatmiko Merupakan Penyakit Bawaan Jelang Pemilu
"Yang saya sedih melihat pertemuan itu, kenapa Budiman Sudjatmiko tidak jujur kepada pak Prabowo."
"'Pak Prabowo saya dua kali gagal jadi anggota DPR. Saya tidak berhasil jadi anggota DPR'. Jadi kemudian dia juga harus ceritakan bahwa sebenarnya saat dia memegang Undang-Undang ketika dia bela UU Desa besar harapan jadi menteri pedesaan tapi Budi Arie yang jadi Wamen."
"Ya kasihan memang dia. Jadi sekarang dia mau ambil panggung seakan-akan begitu seksi, dan sangat kontroversial," ujar Panda dalam program Kabar Petang TvOneNews, dikutip Jumat (21/7/2023).
Panda juga menyangkan soal persatuan kaum nasionalis yang menjadi alasan Budiman datang ke Prabowo.
Sebelumnya, Budiman sempat mengatakan bahwa Prabowo merupakan sosok yang paling tepat untuk menyatukan kaum nasionalis.
"Itu doktrin dan kenyataan hidup dari PDIP yaitu mengenai persatuan nasional di PDIP, itu sudah final masalah suku, agama, itu dibuktikan dan tidak ada hal yang baru," tegasnya.
Lebih lanjut Panda mengaku bersyukur ada kadernya yang secara terbuka berani melakukan langkah untuk membelot dari partainya.