News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Kopaska, Pasukan Elit TNI AL yang Temukan Gudang Senjata dari Bangkai Kapal Perang

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BREVET MANUSIA KATAK - Pasukan elit TNI AL mengukuti upacara penyematan Brevet Kehormatan Manusia Katak kepada Panglima Koarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto, yang berlangsung di Dermaga Madura Markas Koarmada II di Surabaya, Rabu (23/3/2022).

TRIBUNNEWS.com - Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL berhasil menemukan ratusan amunisi dari kapal perang yang tenggelam pada era Perang Dunia II di perairan Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (21/7/2023).

Penyelaman dilakukan Kopaska selama dua hari sejak Kamis (20/7/2023).

Selain amunisi yang berjumlah sekitar 200 butir, Kopaska TNI AL juga menemukan pistol dan senapan.

Aksi Kopaska TNI AL ini mendapat apresiasi dari KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali.

"Tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi terhadap informasi yang diterima yang dilandasi dengan tulus ikhlas sebagai jalan menuju kejayaan AL, Jalasveva Jayasmahe," kata Ali, Minggu (23/7/2023).

Baca juga: Usai Dua Hari Menyelam, TNI AL Temukan Gudang Senjata dan Ratusan Amunisi dari Bangkai Kapal Perang

Profil Kopaska

Lantas, seperti apakah profil Kopaska TNI AL?

Kopaska TNI AL yang berkedudukan langsung di bawah Komanda Armada RI dibentuk pada 31 Maret 1962.

Dikutip dari Kompas.com, Kopaska memiliki semboyan Tan Hana Wighna Tan Sirna yang berarti tidak ada rintangan yang tidak dapat diatasi.

Kopaska diketahui biasa melaksanakan tugas operasi rahasia, seperti Operasi Amfibi, Operasi Khusus, dan dukungan lainnya untuk memperlancar operasi TNI AL.

Apabila tidak sedang bertugas, anggota Kopaska dapat ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP, seperti untuk mengamankan presiden dan wakil presiden.

Meski demikian, Kopaska TNI AL memiliki tugas utama, yaitu:

- Peledakan/demolisi bawah air, termasuk sabotase/penyerangan rahasia ke kapal lawan dan sabotase pangkalan musuh;

- Penghancuran instalasi bawah air;

- Pengintaian;

- Mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar;

- Torpedo berjiwa (kamikaze);

- Anti teror di laut (maritime counter terrorism).

Baca juga: Temuan Ribuan Amunisi Diduga Sisa Perang Dunia II di Cilacap, TNI AL Terjunkan Kopaska

Sejarah Kopaska

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Prajurit Kopaska TNI AL Berhasil Lumpuhkan Sejumlah Pria Bersenjata (Puspen TNI). Prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL berhasil melumpuhkan dan menangkap sejumlah pria bersenjata setelah terjadi kontak tembak di perairan Tanjung Benoa, Bali, Rabu?(9/11/2022)//PUSPEN TNI (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

Dibentuknya Kopaska bermula dari kekaguman Presiden pertam RI, Ir Soekarno, saat peringatan Hari Armada pada 1960.

Soekarno dibuat kagum oleh keberanian dan keprofesionalan dua pasukan TNI AL yang kala itu bernama ALRI, yakni Letnan Laut Joko Suyatno dan Sersan Emil Joseph.

Aksi kedua prajurit TNI AL unjuk kebolehan itu membuat Soekarno mantap memerintahkan ALRI membentuk Kopaska.

Dua tahun kemudian, tepatnya 31 Maret 1962, Kopaska dibentuk di tengah ketegangan konfrontasi Indonesia dan Belanda merebutkan Irian Barat.

Dilansir TribunJambi.com, tak ada anggota maupun instruktur mengenakan pakaian resmi saat Kopaska diresmikan.

Bahkan, upacara dilakukan mendadak oleh Menteri Panglima AL, Laksamana Madya RE Martadinata, yang awalnya dikira inspeksi biasa.

Mereka menggelar upacara peresmian di area kolam renang Senayan saat sedang berlatih.

Peresmian mendadak ini lantaran Kopaska hendak diterjunkan ke Operasi Trikora pembebasan Irian Barat (1962-1964).

Sebagai informasi, Kopaska sebenarnya sudah ada sejak 1954.

Bapak dari Kopaska adalah Kapten Pelaut Iskak dari sekolah Pasukan Katak AL di pangkalan AL Surabaya, Jawa Timur.

Pola Pendidikan Kopaska

BREVET MANUSIA KATAK - Pasukan elit TNI AL mengukuti upacara penyematan Brevet Kehormatan Manusia Katak kepada Panglima Koarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto, yang berlangsung di Dermaga Madura Markas Koarmada II di Surabaya, Rabu (23/3/2022). Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska), adalah salah satu komponen penting sebagai pasukan elit TNI AL yang mempunyai spesialisasi khusus yaitu Peperangan Laut Khusus. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Pendidikan Kopaska terbagi dalam beberapa fase yang diawali indoktrinasi dan gemblengan fisik yang luar biasa untuk mencapai keahlian khusus menyelam dan pertempuran bawah air.

Fase latihan pertama berlangsung selama 1,5 bulan yang diakhiri dengan Minggu Neraka atau Hell Week.

Baca juga: TNI AL dan Avsec AP I Gagalkan Penyelundupan Benih Bening Lobster ke Singapura Nilainya Rp8,9 Miliar

Pada fase pertama ini, baik Perwira, Bintara, dan Tamtama, akan digembleng tanpa memandang pangkat mereka.

Biasanya, di fase pertama, calon anggota Kopaska akan dikejutkan dengan latihan mendadak, seperti berenang di laut pada malam hari hingga melakukan halang rintang.

Fase kedua adalah pembinaan kelas selama 2,5 bulan dan sebulan praktik.

Dalam fase ini, calon anggota akan mendapatkan teori, antara lain pengintaian pantai, demolisi, dan sabotase.

Meski begitu, calon anggota Kopaska tetap diwajibkan berkegitan fisik, seperti lari dan berenang di kolam ataupun laut.

Fase selanjutnya, materi pendidikan komando yang berlangsung selama 4 bulan, di mana calon anggota dihadapkan pada materi perang darat dan unconventional warfare pada beberapa sub materi yaitu, Perang Hutan, Perang Jarak Dekat, Navigasi, Sea and Jungle Survival, baca peta, pengenalan berbagai senjata api, daki serbu, mounteenering, Combat SAR dan intelijen tempur, serta beladiri tangan kosong.

Tak hanya itu, fase ini juga terdapat materi pelolosan dan kamp tawanan yang menempa mental calon anggota Kopaska.

Apabila lolos, maka calon anggota akan dikirim ke sekolah untuk mempelajari dasar terjun payung militer.

Dalam latihan ini, selama tiga minggu para calon anggota akan berlatih, dikutip dari Wikipedia:

- Ground Training (mengenal parasut, melipat dan memperbaiki, cara pendaratan yang benar dan latihan loncat dari menara 34 kaki);

- Latihan loncat dari menara 250 kaki;

- Satu minggu praktik dengan melaksanakan tiga kali terjun tanpa perlengkapan, kali kali terjun siang dengan perlengkapan tempur dan 1 kali terjun malam lengkap dengan perangkat tempur. Pasukan Katak juga mendapat keahlian terjun laut dengan perlengkapan khusus baik dari pesawat dan heli yang dinamai water jump.

Fase yang harus dihadapi calon anggota selanjutnya adalah sabotase, kontra sabotase, dan intelijen tempur, selama dua bulan.

Dalam fase ini, calon anggota Kopaska harus bisa mendata, mencari tahu berapa komposisi jumlah musuh, kapan mereka lengah, demografi, menggalang simpatisan, dan waktu paling tepat untuk operasi penyerbuan tanpa diketahui musuh.

Fase terakhir dari pendidikan Kopaska adalah pendidikan penghancuran bawah air, Underwater Demolition Team (UDT).

Di fase ini, calon anggota belajar teknik menjinakkan ranjau, patroli pantai, renang rintis, penyelaman laut dalam, selam dengan Scuba Close Circuit, sabotase kapal musuh dengan torpedo berjiwa, dan penyerbuan dalam laut.

Akhir pendidikan Kopaska yang berlangsung selama hampir satu tahun, ditandai dengan digelarnya operasi amfibi khusus, demo UDT, infiltrasi, raid amfibi, dan keahlian lain yang dimiliki di depan para petinggi TNI AL.

Pasukan Katak “muda” ini berhak atas baret merah Kopaska, Brevet Manusia Katak, Brevet Para Dasar, brevet menembak TNI AL, Brevet Selam TNI AL, Brevet Renang Selat, dan Brevet lainnya yang berhak mereka kenakan.

Di awal penugasan, para Katak "muda" ini akan ditempatkan di detasemen latih yang ada di Armabar dan Armatim selama setahun.

Setelahnya, mereka bisa menempuh pendidikan spesialisasi (master/tingkat madya) di bidang masing-masing, minimal setelah dua sampai tiga tahun di Kopaska.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Gita Irawan, TribunJambi.com/Bandot, Kompas.com/Issha Harruma)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini