TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu penjual gorengan keliling bernama Asfiyatun (60), warga Kecamatan Semampir, Surabaya, Jawa Timur bernasib pilu setelah divonis hukuman 5 tahun penjara.
Adapun penyebabnya, ia tidak sengaja menerima paket ganja pesanan anaknya sendiri pada Januari 2023 lalu.
Mengutip TribunJatim.com, anak Asfiyatun bernama Santoso tengah menjalani hukuman di Lapas Semarang memesan 17 kilogram paket ganja dari Lampung.
Paket ganja itu kemudian dikirim dan dialamatkan ke rumah orangtuanya yang berada di Kelurahan Pegirikan, Kecamatan Semampir, Surabaya.
Nahas, paket itu pun diterima oleh Asfiyatun.
Baca juga: Polda Papua Gagalkan Peredaran 9 Kg Ganja Siap Edar, WNA Asal Papua Nugini Diringkus
Awalnya, ia tak mengetahui bahwa paket itu berisi 17 kilogram ganja.
namun, Asfiatun baru tahu setelah dihubungi oleh anaknya dan diberi tahu bahwa paket itu berisi ganja.
Tidak lama setelah itu, hanya berselang dua hari Asfiyatun ditangkap polisi.
Sidang Asfiyatun
Asfiyatun pun harus menerima takdirnya mendapatkan vonis pidana selama 5 tahun dan denda Rp 2 miliar.
Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Parta Bargawa menyimpulkan bahwa Asfiyatun melanggar Pasal 111 Ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Mengadili, menyatakan terdakwa Asfiyatun Bu As Binti Abdul Latif terbukti bersalah secara sah dan menyakinkan."
"Melakukan tindak pidana dalam dakwaan Alternatif Kedua Penuntut Umum melanggar Pasal 11 Ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009."
"Menjatuhkan pidana selama 5 tahun dan denda Rp 2 miliar subider 4 tahun penjara," kata Ketua Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Surabaya pada Rabu (26/7/2023), dilansir Surya.co.id.
Mendengar vonis tersebut, tangis Asfiyatun tak terbendung.
Ia tak bisa menyembunyikan kesedihannya saat keluar dari ruang Kartika 1 Pengadilan Negeri Surabaya.
Sebelumnya, pada sidang agenda mendengarkan keterangan saksi, Rabu (10/5/2023), Asfiyatun mengatakan dirinya merasa dijebak oleh anaknya sendiri.
Baca juga: Terima Paket 17 Kg Ganja, Nenek Asyifatun Divonis 5 Tahun Penjara, Paket Dikirim Anaknya dari Lapas
Dari pengakuannya, Asfiyatun mengaku tidak tahu-menahu tentang ganja.
Namun, kepolosannya itu justru dimanfaatkan oleh sang anak.
Syafi'i, saudara Santoso pun yakin bahwa Asfiyatun tidak bersalah.
Menurut Syafi'i selama ini Asfiyatun disebutnya hanya hidup sederhana.
Tak ada pikiran terlintas olehnya menjadi kurir narkoba.
"Santoso memang tega, di dalam penjara masih buat susah ibu," kata Syafi'i.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id, TribunJatim.com/Tony Hermawan)