Di rumah Alexander terdapat dua karangan bunga yang bertuliskan "Selamat Atas Keberhasilan Bapak Alexander Marwata Memasuki Perkarangan Tetangga".
Kemudian, dalam karangan bunga itu, pengirim mengaku sebagai "Tetangga".
Sedangkan, di rumah Asep hanya terdapat satu karangan bunga yang bertuliskan "Selamat Atas Keberhasilan Anda Bapak Asep Guntur Rahayu Memasuki Pekarangan Tetangga".
Pengirim juga mengaku sebagai "dari tetangga".
Teror tersebut, dikatakan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron sudah terjadi sejak Jumat (28/7/2023) malam.
Baca juga: Ini Kata Pengamat Soal Munculnya Karangan Bunga Saat Sidang Praperadilan Sekretaris MA
"Ketika kami dalam beberapa hari ini sedang banyak mendapat tantangan dan ancaman atau teror nyawa dan kekerasan, yang disampaikan ke WA (WhatsApp) maupun karangan bunga yang dikirim ke rumah rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi," kata Ghufron kepada awak media, Senin (31/7/2023).
"Hentikan menebar isu pembunuhan karakter yang tak penting ini," kata Ghufron.
Ghufron pun meminta agar semua pihak fokus dalam upaya pemberantasan korupsi.
Ia mengaku sudah memaafkan pihak yang telah melakukan serangan ke KPK.
"Karenanya saya maafkan dan saya doakan anda semua yang telah berupaya menghina dan merendahkan saya, semoga Anda dan keluarga dimuliakan oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa, dan dilindungi dari hancurnya nama baik karena penyerangan seperti ini," ujar Ghufron.
"Mari kembali membersamai KPK, dukung dan support KPK memberantas korupsi dan tidak memberi celah serta mengikuti setting serangan balik koruptor kepada KPK," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Ilham Rian Pratama)