TRIBUNNEWS.COM - Nama Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun turut terseret dalam kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Refly Harun dilaporkan bersama Rocky Gerung oleh relawan Indonesia Bersatu ke Polda Metro Jaya, Senin (31/7/2023) lalu.
Sebagai informasi, Rocky Gerung dipolisikan karena dianggap telah menghina Jokowi dengan perkataan tak pantas.
Sedangkan Refly Harun ikut terseret seusai menyebarkan video Rocky Gerung melalui kanal YouTube-nya.
Baca juga: Rocky Gerung Ditolak di Unair dan Undar, Diterima di Solo
Baca juga: Laporkan Rocky Gerung ke Bareskrim, PDIP Soroti 3 Pernyataan Diduga Bermuatan Fitnah ke Jokowi
Meski dipolisikan relawan Jokowi, Refly Harun yakin betul orang nomor satu di Indonesia itu tak akan ikut melaporkannya.
Hal itu diungkap Refly Harun dalam acara Kabar Petang tvOne, Rabu (2/8/2023).
"Ini tragedi hukum kita adalah orang mengatakan bahwa Rocky Gerung itu menghina," ucap Refly.
"Kalau Rocky Gerung menghina maka yang merasa terhina kan harus melaporkan sendiri, dalam hal ini Presiden Jokowi."
"Saya yakin Presiden Jokowi enggak mungkin melaporkan seorang warga negara karena dia adalah seorang presiden," imbuhnya.
Kendati demikian, Refly menduga relawan Jokowi tetap melaporkannya dan Rocky Gerung dengan dua dugaan.
Satu di antaranya adalah dugaan penyebaran berita bohong alias hoaks.
"Tetapi hukum kita ini bisa dibelok-belokkan," papar Refly.
"Yang tadinya agar bisa ini diproses maka digunakanlah, biasanya dua Undang-undang."
"Satu Undang-undang 1946 tentang Peraturan Pidana lalu dibelokkan kepada hoaks, nanti kita bingung berita bohongnya di mana?"
"Yang kedua yaitu ujaran kebencian berbasis sara, lalu saya tanyakan saranya di mana?," sambung Refly.
Baca juga: Refly Harun Singgung Ada Ketua Umum Partai Politik Belum Ganti Selama 29 Tahun
Di sisi lain, Refly menganggap tuduhan yang dilayangkan relawan Jokowi kepadanya dan Rocky Gerung tidaklah tepat.
Ia pun menyinggung posisi Jokowi sebagai presiden yang tak ada kaitannya dengan unsur sara.
"Presiden ini bukan suku, bukan agama, bukan ras, bukan antar golongan," papar Refly.
"Tapi banyak kasus kayak gini diproses, mudah-mudahan kita dengan semangat berargumentasi den menegakkan hukum tidak begitu."
"Kita ingin berdemokrasi tapi orang-orang ingin memenjarakan," ujarnya menyudahi.
Sementara itu, kabar dugaan penghinaan yang menyeret nama Rocky Gerung telah sampai di telinga Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu mengaku enggan ambil pusing pernyataan Rocky yang akhirnya viral di media sosial.
"Itu hal-hal kecillah. Saya kerja saja," ungkap Jokowi, dikutip dari Kompas.com, Rabu (2/8/2023).
Pengakuan Rocky Gerung
Sebelumnya, Rocky Gerung akhirnya buka suara soal kontroversi pernyataannya yang diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rocky Gerung mengaku tak berniat menyerang Jokowi secara personal.
Menurut Rocky Gerung, kata-kata tak pantas yang dilontarkannya pada acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Bekasi itu ditujukan untuk kebijakan pemerintahan Jokowi.
Satu di antaranya soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Hal itu diungkapkan Rocky Gerung dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung Official pada Selasa (1/8/2023) hari ini.
Baca juga: Ucapannya Dianggap Hina Jokowi, Rocky Gerung: Itu Biasa dalam Forum Politik
"Saya menghormati Pak Jokowi, dia baik sebagai kepala keluarga, tapi dia buruk sebagai kepala negara," ucap Rocky.
"Itu faktanya kan, jadi orang mesti tahu bahwa saya mendeskripsikan keadaan, bahkan mendeskripsikan keadaan psikologi Presiden Jokowi."
"Saya enggak mendekripsikan personalnya, di mana-mana saya ucapkan itu," tambahnya.
sementara itu, buntut dari video viral yang dinilai menghina Jokowi, Rocky, dilaporkan relawan Indonesia Bersatu ke Polda Metro Jaya, Senin (31/7/2023).
Kendati dipolisikan pendukung Jokowi, Rocky yakin betul orang nomor satu di Indonesia itu tak akan ikut melaporkannya ke pihak berwajib.
"Sekarang saya dilaporkan, siapa yang laporkan? Pak Jokowi?," papar Rocky.
"Pasti Pak Jokowi enggak laporin karena Pak Jokowi tahu ini bukan delik kejahatan, ini delik aduan."
"Jokowi pasti mengerti ini relawannya ngapain sih laporin, dia aja enggak laporin kok," tambahnya.
Terkait kasus ini, Rocky menyebut pernyataan kontroversialnya itu sebagai bentuk kebebasan berbicara.
Ia lantas secara terang-terangan mengkritik lawatan Jokowi ke China baru-baru ini.
"Kalau memang presiden gagal dan saya sebut t*l*l ya kebijakannya yang t*l*l."
"Misalnya soal IKN, itu kan kebijakan t*l*l, udah ditolak di mana-mana masih dijabanin aja tuh," tandasnya.
(Tribunnews/Jayanti Tri Utami/Dian Erika)