TRIBUNNEWS.COM - Tudingan dilayangkan oleh pegiat media sosial (medsos), Denny Siregar dan loyalis Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus usai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bertemu dengan bacapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo Subianto di markas PSI di Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (2/8/2023).
Dalam tudingan yang disampaikan dalam cuitan di akun Twitternya, mereka menyebut bahwa PSI dianggap sudah tidak tegak lurus dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pilpres 2024.
Menanggapi hal tersebut, Wasekjen PSI, Dedek Uki Prayudi pun angkat bicara.
Dedek mengatakan bahwa Prabowo dan kader Gerindra adalah teman dekat dari PSI.
Ia pun menegaskan bahwa pertemuan antara PSI, Prabowo, dan Gerindra adalah silaturahmi semata.
Baca juga: Prabowo Subianto Sambangi DPP PSI, PPP Singgung Sikap PDIP
Dedek pun mengungkapkan, jika bacapres Ganjar Pranowo dan PDIP ingin bertemu dengan PSI, maka tetap akan disambut.
"Mereka itu temen-temen saya semua. Pak Prabowo dan Gerindra bersilaturahmi, tentu pintu kami terbuka. Kalau Pak Ganjar dan PDIP ingin bersilaturahmi ke PSI, pintu kami juga terbuka," katanya saat dihubungi, Kamis (3/8/2023).
Ketika ditanya apakah pertemuan dengan Prabowo berarti sudah tidak tegak lurus dengan Jokowi, Dedek tidak menjawab secara gamblang.
Ia hanya menegaskan bahwa Prabowo dan Gerindra masih berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi.
Dedek pun mengungkapkan pertemuan tersebut tidak membicarakan koalisi tetapi persatuan bangsa.
"Prabowo dan Gerindra juga kan masih koalisi Jokowi. Jadi tidak perlu dipertentangkan."
"Yang jelas kami kemarin tidak bicara soal koalisi. Kami cuma membicarakan persatuan bangsa," jelasnya.
Baca juga: Prabowo Ajak PSI Merapat ke Gerindra, Akui Ada Kecocokan untuk Teruskan Program Jokowi
Sebelumnya, Denny Siregar lewat cuitannya di akun Twitter pribadinya menuliskan bahwa seluruh pihak yang mengungkapkan tegak lurus pada Jokowi hanyalah kamuflase untuk mendukung Prabowo.
Menurutnya, pihak yang kerap menggaungkan hal tersebut sangat menggelikan baginya.