Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/8/2023).
Khofifah mengatakan bertemu Presiden Jokowi untuk menyampaikan perkembangan pembangunan di Jawa Timur.
Selain itu, untuk menyampaikan keinginan agar Kementerian PUPR segera menyerahkan lahan kepada Provinsi Jatim untuk pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) di Suramadu Kaki Bangkalan Madura.
"Karena ini salah satu program yang menurut kami masih bisa dikejar paling tidak ground breaking untuk zona-zona tertentu, dulu pernah merencanakan membangun IISP" Katanya.
Khofifah mengatakan pembangunan IISP merupakan implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan pembangunan ekonomi pada Kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Baca juga: Demokrat Mengaku Tak Soal Jika Bukan AHY Cawapres Anies: Mau Yenny atau Khofifah, Umumkan Sekarang
Untuk pembangunan IISP, Pemprov Jatim membutuhkan 101 hektar lahan.
Sementara PUPR memiliki lahan seluas 69 hektar di sekitar kawawan tersebut.
Karenanya pihaknya kata Khofifah meminta PUPR untuk segera menghibahkan lahan tersebut.
"Kita berharap bahwa itu bisa kami terima proses penyerahan dari PUPR supaya kita bisa masih ngejar ground breaking dan beberapa tahap di zona-zona yang sudah kita tentukan untuk pembangunan IISP di Suramadu Kaki Madura," tuturnya.
Baca juga: Benarkah Gubernur Jatim Khofifah Tolak Jadi Cawapres Anies Baswedan ?
Ia mengatakan bahwa hampir seluruh program yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dilaporkan kepada Presiden Jokowi.
Selain itu, dilaporkan juga mengenai pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur yang berada di atas rata rata nasional.
"Terakhir kuartal tumbuh 5,24 persen Alhamdulillah di atas rata-rata nasional. Kami juga melaporkan inflasi di Jawa timur month to month 0,15 persen, berarti di bawah rata-rata nasional," katanya.
Progres lainnya yang ada di Jawa Timur juga dilaporkan kepada Presiden. Diantaranya yakni kemiskinan ekstrem yang turun 1,4 juta orang.
Selain itu, di sektor pendidikan, Jawa Timur menjadi Provinsi paling tinggi tingkat siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri dengan atau tanpa tes.
"Dari 2020-2021-2022-2023 kami tertinggi tingkat siswa diterima di perguruan tinggi negeri dengan atau tanpa tes," pungkasnya.