News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Satu Pertanyaan Ini Bikin Pratiwi Noviyanthi harus Melepas 10 Bayi Anak ODGJ yang Diasuhnya

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polemik 10 anak asuh Youtuber Pratiwi Noviyanthi dijemput paksa oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Insiden anak asuh yang diambil pihak Dinsos Kota Tangerang membuat Pratiwi Noviyanthi tak bisa melupakan.

Apalagi ia sebagai seorang wanita berjuang untuk 10 bayi yang dirawat dari ibu yang mengalami gangguan jiwa.

Pratiwi Noviyanthi rela minta belas kasihan Dinsos Kota Tangerang yang bersikeras ingin mengambil anaknya.

Kondisi tersebut membuat Pratiwi Noviyanthi semakin merasakan sakit hati.

Pratiwi lantas membeberkan alasan pihak Dinsos Kota Tangerang mengambil bayi yang diasuhnya.

Ternyata bermula satu pertanyaan yang membuat Pratiwi Noviyanthi akhirnya harus melepas bayi-bayi yang diasuhnya.

Baca juga: Jadi Korban Perdukunan, YouTuber Pratiwi Noviyanthi Bakal Tanda Tangani Petisi Laporkan Gus Samsudin

Pratiwi Noviyanthi dikenal sebagai sosok yang mendedikasikan diri sebagai aktivis sosial peduli Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Tekad kuat dan perjuangan mantan seorang pramugari ini membantu ODGJ kini penuh luka mendalam.

Ia mempertanyakan sikap Dinsos yang mengambil anak asuhnya padahal dirawat dengan baik.

Perjuangan yang dilakukan tersebut membuatnya naik pitam ketika mendapat perlakuan dari pihak Dinsos.

"Aku mempertahankan anak yang sudah aku rawat dengan penuh perjuangan," ujar Pratiwi Noviyanthi dikutip Sripoku.com dari kanal YouTube Denny Sumargo, Kamis (10/8/2023).

Dari sana terungkap ada sakit hati yang dirasakan Pratiwi Noviyanthi.

Diketahui bayi yang dirawat Pratiwi Noviyanthi dilahirkan dari ibu ODGJ yang tidak diakui oleh masyarakat.

"Mereka kotor, aku (yang) manusiakan," ungkapnya.

Ia menjaga bayi tersebut dari masih dalam kandungan, proses kelahiran hingga masa menjadi bayi.

"Aku bersihkan, bawa ke mobil, rawat ke rumah sakit jiwa. Ada foto dan videonya," jelasnya.

"Aku temenin dari USG sampai lahiran, mereka cecar," imbuhnya.

Ketika mengetahui perjuangan yang dilakukan tak direspon baik oleh pemerintah, hati Pratiwi Noviyanthi bak tercabik-cabik.

Baca juga: Pengakuan YouTuber Pratiwi Noviyanthi Pernah Jadi Korban Gus Samsudin Saat Bawa Pasien

Diakuinya, sakit hati yang dirasakan tak mampu disembuhkan ketika anak asuhnya belum dikembalikan.

"Lalu dengan mudahnya diambil, itu sakit hati banget," tegasnya.

Adanya bayi yang diasuhnya tersebut membuat Pratiwi Noviyanthi merasakan menjadi sosok ibu.

Walaupun belum menikah dan punya anak, ia bisa tahu kondisi sosok ibu sebenarnya.

"Aku merasa sudah menjadi ibu ketika aku punya anak asuh, " tandasnya.

Diketahui bayi yang diasuh Pratiwi Noviyanthi tak hanya berasa dari Jakarta saja.

Namun berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Tangerang, Batam, Lubuklinggau hingga Indramayu.

Pratiwi Kebingungan Jawab Ditanya Soal Dokumen

Sebelumnya mengambil bayinya, pihak Dinsos menanyakan asal muasal bayi yang dirawat Pratiwi Noviyanthi.

"Mereka menanyakan anak ini dari mana, saya jelasin ini ada yang dari Tangerang, Batam, Lubuklinggau, Indramayu," ujar Pratiwi Noviyanthi.

"Dia nanya 'mana buktinya, mereka tanya soal pemberkasan," lanjutnya.

Pernyataan ini membuat Pratiwi bingung dan tidak bisa jawab.

Ia sama sekali tidak memiliki dokumen atau berkas terkait anak-anak yang diasuhnya.

Dengan demikian, Dinsos Pratiwi Noviyanthi dianggap tak memiliki wewenang.

"Disitu saya gak bisa jawab karena tugas saya di lapangan, membantu orang," ungkapnya.

Ia mengakui persoalan berkas bayi yang dirawatnya memang tidak lengkap.

"Ditanyakan soal pemberkasan jujur aku tidak bisa melengkapi," katanya.

Tak Main-main

Terkait kehidupan dan kelayakan, Pratiwi Noviyanthi tak main-main.

Bahkan pihak Dinsos pun mengakui bahwa rumah yayasan yang menjadi tempat tinggal 10 bayi disebut layak.

"Akhirnya mereka melihat kondisi bayi kami, mereka bilang layak. Ada rekamannya itu," tegasnya.

Dari sana, Pratiwi Noviyanthi tidak bisa menerima sikap Dinsos yang masih mengambil bayinya.

Ia mengikuti semua instruksi dari pihak berwajib namun kesepuluh bayinya tetap diambil.

"Aku sudah mengikuti apa yang menjadi pertanyaan pihak berwajib tentang dokumen dan lainnya," tambahnya.

Alasan Penjemputan 

Alasan penjemputan itu merupakan perintah dari Kemensos dan kepolisian, sehingga kedepan anak-anak itu dapat dilakukan perawatan dengan baik.

Tindakan yang dialami oleh Pratiwi Noviyanthi ini juga sempat dibagikan dalam akun sosial medianya @pratiwi_noviyanthi.

Dikutip TribunMedan.com, Novi pun menyatakan tak akan lelah untuk berjuang agar ke-10 anak asuhnya bisa kembali.

"Terima kasih unk supportnya, jgn lelah kawal keadilan unk anak2 saya...," tulisnya.

Kini, total ada 10 anak berusia balita dibawa Dinsos Tangerang ke RSPA (Rumah Sosial Perlindungan Anak) Bambu Apus.

Baca juga: Kemensos Beri Pemberdayaan kepada Lima Korban Perdagangan Orang di Manggarai Timur

Pratiwi tahu kondisi anak asuhnya tersebut saat berkunjung ke panti asuhan di mana mereka dirawat kini.

 Sang Youtuber berencana memberikan makanan pada mereka agar kesehatan dan asupan nutrisi tetap terjaga.

Pratiwi juga berharap agar sang pengasuh di panti asuhan bisa kuat merawat ke-10 bayi tersebut.

"Bismillah pengasuh kita diberikan kekuatan untuk merawat 10 bayi yang ada disini, dan saya masih berharap semoga banyak tergerak hatinya untuk membantu saya menyelesaikan kasus ini," jelasnya.

Pratiwi membongkar kondisi anak-anak yang tinggal di tempat panti asuhan yakni anak-anak asuhnya tidur berkipas angin dan banyak nyamuk.

"Di sana mereka tidur pakai kipas angin banyak nyamuk," jelas Novi.

Pratiwi Noviyanthi (kiri) akui sakit hati atas perlakuan pihak Dinsos (tengah) yang mengambil anak asuhnya. (capture/YouTube/CURHATBANGDennySumargo)

Saat tinggal di rumahnya anak-anak tersebut tinggal di kamar yang menggunakan AC.

"Bukan mengecilkan, ditempat kita semua kamar menggunakan AC, ada anak yang gak bisa udara dingin ada anak juga yang merasa kepanasan," bebernya.

Sembari menangis, Novi memohon agar pihak Dinsos mengembalikan lagi anak-anak tersebut.

"Saya mohon jangan ambil anak saya, karena kalian gak tahu perjuangan saya," ucap Novi.

Sebagai orang yang merawat, tentu Novi merasa sangat kehilangan.

Bahkan ia mengaku stres memikirkan kondisi sang anak di panti tersebut.

"Jujur saya stres ngadepin ini, saya gak tahu harus gimana, cuma satu keajaiban allah yang membantu ini semua, semoga saya tetap kuat, untuk tetap berjuang mengambil dan merawat anak asuh bersama ibunya," jelas Novi.

Kendati demikian, Novi berharap perjuangannya mengambil anak-anak asuh ini bisa dibantu pihak yang terkait.

Penjelasan Dinsos Kota Tangerang

Terkait video viral itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Mulyani menanggapi polemik penjemputan “paksa” bayi-bayi dari para penyintas orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang menjadi anak asuh Youtuber Pratiwi Noviyanthi.

Mulyani mengungkapkan, petugas yang melakukan penjemputan berasal dari jajaran Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

"Jadi, kami hanya diminta mendampingi petugas kepolisian dan Kemensos. Karena kebetulan lokasi kejadiannya di wilayah administratif Kota Tangerang," jelasnya dalam siaran pers, Kamis (3/8/2023).

Mulyani juga mengaku heran dengan respons warganet yang langsung menggeruduk akun Dinsos Kota Tangerang. 

"Dengan ini, kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menarik kesimpulan sebelum dapat informasi yang lengkap dan benar,” imbaunya.

Bahkan, banyak netizen yang salah paham sehingga membuat akun Instagram dan Facebook Dinsos Kota Tangerang kena penangguhan.

“Lebih bisa menahan diri dengan pemberitaan yang ada dan jangan termakan provokasi," tegas Mulyani.

Mulyani menambahkan, saat ini anak-anak tersebut juga sudah dalam perlindungan negara melalui Kemensos.

"Anak-anak tersebut saat ini diketahui dalam naungan Kemensos.

Saat ini, kejadian tersebut pun sudah dalam penanganan dan pendalaman pihak Badan Reserse Kriminal (Bareskim) Polri,” katanya. 

Oleh karenanya, dia mengimbau masyarakat tidak khawatir karena anak-anak telah mendapatkan perawatan yang layak dari petugas.

“Hasilnya apa, indikasinya apa, merupakan ranah Bareskrim Polri yang nanti akan memberikan penjelasan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Mulyani mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang membolehkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan urusan sosial di Kota Tangerang.

Namun, penyelenggaran itu diharapkan tetap mematuhi aturan dan kelengkapan berkas yang terlegalkan, baik itu pengajuan pendirian yayasan sosial, pengumpulan uang atau barang untuk pendanaan program sosial yayasan sosial, maupun proses adopsi anak.

“Itu semua ada aturan yang mengatur sesuai ketentuan yang diberlakukan untuk dipatuhi bersama,” katanya.

Mulyani mengatakan, sejauh ini, Dinsos Kota Tangerang belum pernah menerima surat-surat pengajuan yayasan dari yang bersangkutan. 

“Kota Tangerang memiliki  jumlah yayasan sebanyak 140 lebih dan hingga kini terus mendapat pemantauan, pendampingan, atau pembinaan berkala dari Dinsos Kota Tangerang,” katanya.

Dia juga menyebutkan, aksi kepedulian urusan sosial memang perlu dibarengi dengan pengurusan pemberkasan secara legal, jelas, dan lengkap. 

“Hal itu, sebagai perlindungan hak-hak anak yang diurus atau adopsi, terlebih untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai,” tegas Mulyani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini