News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Berniat Serang Mako Brimob dan Mabes TNI, DE Pegawai PT KAI Siapkan Diri, Sudah Latihan Menembak

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, saat konferensi pers kasus DE (28), pegawai PT KAI, terduga terorisme (kiri), Senin (14/8/2023). Mako Brimob di Depok, Jawa Barat (kanan).

Meski demikian, belum diketahui dana tersebut diberikan untuk siapa.

"Merupakan admin dan pembuat beberapa channel telegram arsip film dokumenter dan breaking news yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," pungkas Ramadhan.

Ketua RT Tempat Tinggal Orang Tua DE Tak Kaget

Kolase foto Rumah di Komplek Bumi Sari Indah Blok M, nomor 2, Desa Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung yang merupakan rumah orangtua teroris yang ditangkap di Bekasi, Senin (14/8/2023). Rumah ini ikut digeledah polisi, Senin (14/8/2023). Rumah terduga teroris berinisial DE di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Bekasi Utara, Senin (14/8/2023). Terungkap sosoknya pegawai BUMN PT. KAI. (kolase foto TribunJabar/TribunJakarta)

Selain kediaman DE di Bekasi Utara, rumah orang tua DE di Komplek Bumi Sari Indah, Manggahang, Baleendah, Kabupaten Bandung turut digeledah Densus 88, Senin (14/8/2023) malam.

Baca juga: Karyawan KAI Tersangka Teroris Berencana Serang Mako Brimob, Ternyata Sudah Lama Dipantau Polisi

Terkait hal itu, Ketua RT setempat, Idris, mengungkapkan ia dan warga sekitar cukup kaget mengetahui DE ditangkap atas dugaan terorisme.

Namun, menurut Idris, penangkapan terhadap DE itu bukan merupakan hal luar biasa bagi tetangga orang tua DE.

Pasalnya, Idris mengungkapkan DE sudah pernah dipantau terkait aksi terorisme.

"Namun, untuk pengurus RW atau RW, ada rasa kaget terkait ini, tapi tak terlalu kaget," ujar Idris kepada TribunJabar.id, Senin.

"Sebelumnya juga dia pernah dipantau, terkait hal ini, ya terkait terorisme," imbuhnya.

Idris meneruskan, DE dipantau karena pernah menjenguk napi terorisme beberapa kali.

Akibatnya, polisi lantas bertanya pada tetangga orang tua DE.

Bahkan, kata Idris, polisi meminta bantuan pada pengurus warga untuk mengawasi DE.

"Jadi ada napi teroris, lalau DE sempat menjenguknya beberapa kali. Sehingga ia dipantau," tuturnya.

"Dulu hanya dipantau saja, ada polisi nanya-nanya, dan meminta bantuannya kepada pengurus, untuk mengawasinya (DE)," sambungnya.

Sebelumnya, DE diamankan di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Senin siang sekitar 13.17 WIB.

Setelah penangkapan, Densus 88 langsung menggeledah kediaman DE dan menemukan 16 senpi.

Pada Senin malam, Densus 88 kembali melakukan penggeledahan, namun di rumah orang tua DE di Kabupaten Bandung.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Abdi Ryanda Shakti, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar, TribunJabar.id/Lutfi Ahmad, Kompas.com/Rahel Narda)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini