News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

8 Kader PDIP yang Dipecat karena Dianggap Membangkang

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri-kanan atas) Wali Kota Surabaya, Emil Dardak; Gubernur Maluku, Murad Ismail; Mantan Pj Wali Kota Medan, Akhyar Nasution; dan Cinta Mega. (Kiri-kanan bawah) Politisi PDIP Jatim, Mat Mochtar; Eks Bupati Bangli, I Made Gianyar; Eks Bupati Semarang, Mundjirin; dan Eks Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih. Kedelapan tokoh ini sebelumnya adalah kader PDIP. Namun, mereka dipecat karena dianggap membangkang aturan partai.

“Sekalipun sudah ada surat PAW, tapi selama PAW belum dilantik, maka Bu Cinta masih menerima hal-hal sebagai anggota dewan. Aturannya seperti itu,” tandas Gembong.

3. Akhyar Nasution

Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution menggelar jumpa wartawan mengenai Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dikabarkan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK Didampingi Sekretaris Daerah Wiriya Alrahman. (Tribun Medan/Nanda Rizka Nasution) ((Tribun Medan/Nanda Rizka Nasution))

Eks Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, berubah haluan ke Demokrat hingga akhirnya dipecat PDIP pada Agustus 2020.

Diketahui, alasan Akhyar memilih membelot ke Demokrat lantaran ia ingin maju Pilkada Medan 2020.

Sementara, sebelumnya PDIP lebih memilih mengusung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.

Baca juga: Demokrat Respons PDIP Soal Wacana Ganjar dan Anies Jadi Satu: Misi Kedua Koalisi Berbeda

"Iya, beliau sudah tidak bersama PDIP lagi, baik dari kepengurusan atau dari keanggotaan," ungkap Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP Sumatra Utara, Aswan Jaya, Sabtu (8/8/2020).

Akhyar yang diusung PKS dan Demokrat maju Pilkada Medan 2020 bersama Salman Alfarisi.

Sementara, Bobby Nasution yang berpasangan dengan Aulia Rachman diusung oleh PDIP, Gerindra, PAN, Golkar, NasDem, PSI, Hanura, dan PPP.

Hasilnya, Akhyar kalah dari Bobby lantaran hanya mendapat suara 342.580 atau 46,5 persen.

4. Mat Mochtar

Mat Mochtar bersama para anggota Banteng Ketaton di Posko Gotong Royong. (surya.co.id/nuraini faiq)

Pentolan PDIP Surabaya, Jawa Timur, Mat Mochtar, dipecat karena mendukung Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung PKB, Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, dan PPP saat Pilkada Surabaya 2020.

Meski dipecat dari PDIP, Mochtar mengaku tak masalah selama Machfud-Mujiaman berhasil menjadil Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya.

"Saya ini dipecat dari partai, tapi tidak mendapat pesangon. Namun, saya yakin saya akan mendapat pesangon dari rakyat Surabaya."

"Pesangonnya adalah kemenangan Machfud Arifin-Mujiaman," katanya, Jumat (20/11/2020), dilansir Surya.co.id.

Namun, sesumbar Mochtar tersebut berbalik menjadi bumerang lantaran Machfud-Mujiaman ternyata kalah dari Eri Cahyadi-Armuji yang diusung PDIP dan PSI.

5. I Made Gianyar

Mantan Bupati Bangli, I Made Gianyar (Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury)

Dilansir situs resmi PDIP Bali, I Made Gianyar dipecat dari PDIP karena dianggap terbukti membangkang dari garis kebijakan partai dan melakukan pelanggaran berat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini