“Sekalipun sudah ada surat PAW, tapi selama PAW belum dilantik, maka Bu Cinta masih menerima hal-hal sebagai anggota dewan. Aturannya seperti itu,” tandas Gembong.
3. Akhyar Nasution
Eks Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, berubah haluan ke Demokrat hingga akhirnya dipecat PDIP pada Agustus 2020.
Diketahui, alasan Akhyar memilih membelot ke Demokrat lantaran ia ingin maju Pilkada Medan 2020.
Sementara, sebelumnya PDIP lebih memilih mengusung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.
Baca juga: Demokrat Respons PDIP Soal Wacana Ganjar dan Anies Jadi Satu: Misi Kedua Koalisi Berbeda
"Iya, beliau sudah tidak bersama PDIP lagi, baik dari kepengurusan atau dari keanggotaan," ungkap Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP Sumatra Utara, Aswan Jaya, Sabtu (8/8/2020).
Akhyar yang diusung PKS dan Demokrat maju Pilkada Medan 2020 bersama Salman Alfarisi.
Sementara, Bobby Nasution yang berpasangan dengan Aulia Rachman diusung oleh PDIP, Gerindra, PAN, Golkar, NasDem, PSI, Hanura, dan PPP.
Hasilnya, Akhyar kalah dari Bobby lantaran hanya mendapat suara 342.580 atau 46,5 persen.
4. Mat Mochtar
Pentolan PDIP Surabaya, Jawa Timur, Mat Mochtar, dipecat karena mendukung Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung PKB, Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, dan PPP saat Pilkada Surabaya 2020.
Meski dipecat dari PDIP, Mochtar mengaku tak masalah selama Machfud-Mujiaman berhasil menjadil Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya.
"Saya ini dipecat dari partai, tapi tidak mendapat pesangon. Namun, saya yakin saya akan mendapat pesangon dari rakyat Surabaya."
"Pesangonnya adalah kemenangan Machfud Arifin-Mujiaman," katanya, Jumat (20/11/2020), dilansir Surya.co.id.
Namun, sesumbar Mochtar tersebut berbalik menjadi bumerang lantaran Machfud-Mujiaman ternyata kalah dari Eri Cahyadi-Armuji yang diusung PDIP dan PSI.
5. I Made Gianyar
Dilansir situs resmi PDIP Bali, I Made Gianyar dipecat dari PDIP karena dianggap terbukti membangkang dari garis kebijakan partai dan melakukan pelanggaran berat.