TRIBUNNEWS.COM - Sempat ramai di media sosial video dari diambil dari dalam pesawat memperlihatkan kondisi udara Jakarta penuh dengan polusi.
Kondisi tersebut ditanggapi oleh Koordinator Isu (Korsu) kesehatan BEM Nusantara dengan mengajak mahasiswa dan masyarakat peduli lingkungan.
"Perjuangan melawan polusi udara di Indonesia ini sangatlah berat dan rumit ini butuh kesadaran seluruh masyarakat dan kerjasama dengan pemerintah untuk bagaimana bahu membahu dalam menangani masalah ini sebelum berdampak lebih masif kepada masyarakat," kata Muhamad Zidan Nugraha, korsu Kesehatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) nusantara sekaligus.
Mahasiswa S2 kesehatan lingkungan di Universitas Faletehan ini berharap dari perilaku tersebut dapat meningkatkan kualitas udara dan mewujudkan lingkungan lebih sehat untuk generasi mendatang. Menurut Zidan, isu polusi udara menjadi salah satu isu mendesak di indonesia.
"Utamanya di daerah perkotaan dan daerah industri, kualitas udara di Jakarta dan Tangerang Selatan ada di peringkat pertama sebagai yang terburuk. Bahkan diibaratkan seakan menghirup efek dari 97 batang rokok sekaligus dengan indeks kualitas udara (IKU) 160 AQI US. " katanya melalui rilis media, Rabu (16/8/2023).
Hal tersebut akan menjadi masalah besar jika tak segera ditangani dan akan berdampak untuk kesehatan masal.
Nantinya juga timbul penyakit penyakit seperti inspeksi saluran pernafasan akut (ISPA), asma, pneumonia atau paru paru basah, dan serangan jantung
Polusi udara menjadi masalah besar untuk kesehatan manusia dan masyarakat indonesia. Oleh sebab itu, Zidan menawarkan konsep solutif agar masyarakat mengurangi ketergantungan penggunaan kendaraan pribadi.
"Ini masalah kita bersama utk bagaimana menyelamat kan generasi yang akan datang perlu adanya gerakan bersama peduli lingkungan salah satunya mengurangi ketergantungan penggunaan kendaraan pribadi dan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, bersepeda atau berjalan kaki," tutur Zidan mengakhiri.
Hal senada disampaikan Koordinator Pusat BEM Nusantara, Ahmad Faruuq, bahwa pemerintah perlu evaluasi yang serius di sektor industri dan PLTU berbahan bakar energi fosil yang berada di sekitar wilayah Jakarta. Menurut Faruuq, hal tersebut harus ditindak tegas jika memang tidak ramah lingkungan.
"Kita perlu bahu membahu, khususnya pemerintah agar lebih serius mengatasi sektor industri dan PLTU fosil," ujar Faruuq.