TRIBUNNEWS.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sempat menyebut putri Presiden ke-4 RI Gus Dur, Yenny Wahid, usil saat menghadiri undangan Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.
Hal ini bermula saat Gibran bersama Yenny Wahid dan politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko, menjadi narasumber dalam acara bincang-bincang dengan Helmy Yahya.
Dalam kesempatan itu, Helmy Yahya sempat menyinggung Gibran yang memilih mengenakan kostum juru parkir saat pawai pembangunan HUT ke-78 RI di Kota Solo, Jawa Tengah pada Jumat (18/7/2023) lalu.
Bahkan, Helmy sempat membandingkan gaya Gibran dengan gaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang selalu mengenakan pakaian adat tiap peringatan HUT RI.
"Paginya saya pakaian adat, 'kan itu pawai. Pawai boleh pakaian apa aja."
Baca juga: Gibran di Kopdarnas PSI, Salam Metal saat Disebut PSI Banget, Sempat Tanya Status Budiman di PDIP
"Kan ada yang mewakili dinas-dinas. Saya mewakili teman-teman petugas parkir," ungkap Gibran, dikutip dari YouTube Partai Solidaritas Indonesia.
Helmy Yahya kemudian menyebut aksi Gibran mengenakan kostum juru parkir menjadi viral karena dikomentari Yenny Wahid.
Sontak, sambil bercanda, Gibran menyebut Yenny usil.
"Iya, Mbak Yenny yang agak usil. Beliau agak usil kemarin, iya (bikin viral)," katanya sambil tersenyum.
Menanggapi candaan Gibran, Yenny menilai apa yang dilakukannya untuk membuat situasi politik terlihat santai.
Menurut Yenny, sebagai politisi, ia merasa harus bisa saling mendinginkan suasana dengan pihak lain.
"Supaya politik itu santai aja kan ya Mas Gibran. Santai lah nggak usah dibawa terlalu baper banget."
"Dan antar politisi menurut saya harus saling mendinginkan suasana, kalau bisa dengan lelucon," tuturnya.
Gibran lantas meminta agar aksinya mengenakan kostum juru parkir, tak ditafsirkan macam-macam.