TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, Kamis 24 Agustus 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hari ini.
Berdasarkan laporan dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 24 wilayah di Indonesia.
Cuaca ekstrem angin kencang terjadi di 3 wilayah di Indonesia.
Sementara pada 2 wilayah lainnya terpantau akan mengalami cuaca ekstrem hujan, kilat, disertai angin kencang.
Kemudian di 19 wilayah lainnya juga akan terjadi hujan lebat disertai kilat, petir, disertai angin kencang.
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Sebanyak 19 Wilayah Alami Hujan Lebat hingga Angin pada Kamis 24 Agustus 2023
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:
- Riau
- Sulawesi Utara
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Barat
Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Perairan Selatan Bali Hari Ini, 24 Agustus 2023
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
Baca juga: Krisis Pangan Hantui Seluruh Negara di Tahun 2050, Simak Penjelasan BMKG
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Waspada 19 Wilayah Diperkirakan Alami Hujan Lebat pada Kamis, 24 Agustus 2023
Pemicu Cuaca Ekstrem
Daerah konvergensi terpantau memanjang dari Pesisir barat Sumatra Barat hingga Aceh.
Selain itu dari Pesisir Barat Malaysia hingga Laut Cina Selatan, daru Kalimantan Timur hingga Kalimantan Tengah, dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Barat juga terjadi konvergensi memanjang.
Konvergensi juga terpantau dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat, dan Papua Tengah hingga Papua Utara.
Daerah konfluensi lain terpantau berada di Papua Bagian Selatan, dari Laut Arafuru hingga Laut Banda.
Di Samudra Hindia Selatan Jawa, dan di Samudra Pasifik utara Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Peningkatan Kecepatan Angin Permukaan > 25 knot terpantau di Laut Cina Selatan timur Vietnam, dari Samudra Hindia barat daya Selatan NTT hingga Barat Daya Lampung, di Laut Banda, dan di Laut Arafura.
Kondisi inilah yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)