TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 238 prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat tiba di Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda Surabaya dengan menggunakan pesawat komersial Atlas Air pada Jumat (25/8/2023).
Kedatangan mereka dalam rangka turut serta dalam Latihan Gabungan Bersama Multi Nasional Super Garuda Shield tahun 2023 yang akan digelar di beberapa titik latihan di wilayah Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
"Mereka terdiri dari 2nd Infantry Brigade Combat Team, 25th Infantry Division, 225 Brigade Support Battalion, 2-11 Field Artillery yang seluruhnya berdinas di bawah Komando Indo Pasifik AS (USINDOPACOM) yang berlokasi di Hawaii," kata keterangan resmi Puspen TNI dikutip Minggu (27/8/2023).
Mereka diperiksa kelengkapan dokumen serta barang bawaan termasuk peralatan yang akan digunakan saat latihan oleh petugas Bea Dan Cukai Bandara Juanda Surabaya sesuai prosedur keimigrasian sebelum bergerak ke daerah latihan.
Sehari sebelumnya, kapal kargo Departemen Transportasi Amerika Administrasi Maritim Amerika Serikat (AS), MV Cape Henry, melaksanakan debarkasi di Dermaga Tanjungwangi, Banyuwangi Jawa Timur pada Kamis (24/8/2023).
Kapal tersebut mengakut logistik Angkatan Darat Amerika yang akan turut serta dalam latihan gabungan bersama Super Garuda Shield (SGS) tahun 2023.
Alutsista yang diangkut dengan menggunakan kapal kargo Cape Henry tersebut di antaranya Helikopter Black Hawk, Helikopter Loongbow Apache, Launcher Rocket HIMARS, Truck Utility Heavy Humvee dan beberapa kendaraan pengangkut logistik dan medis.
Setelah debarkasi dari kapal, beberapa Alutsista dan logistik lainnya diangkut menggunakan trailer melaksanakan konvoi menuju daerah latihan di Asembagus Situbondo.
Mereka melaksanakan konvoi dengan pengawalan dari Pomdam V Brawijaya.
Seluruh kegiatan diamankan oleh Force Protection dari TNI secara profesional, responsif, dan humanis menyambut kedatangan dan tamu peserta latihan negara lain.
Super Garuda Shield tahun 2023 sendiri merupakan latihan bersama tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM) bersama sejumlah negara.
Negara tersebut antara lain Inggris, Singapura, Jepang, Australia, Selandia Baru, Kanada, Papua New Guinea, Prancis, Brunei Darussalam, Jerman, Filipina, Korea Selatan dan Timor leste.
Sebanyak personel militer dari 20 negara termasuk Indonesia rencananya akan terlibat dalam latihan bersama tersebut.
Lima negara di antaranya termasuk Indonesia direncanakan akan mengerahkan pasukannya untuk berlatih.
Sementara itu, 15 negara lain direncanakan akan terlibat sebagai observer.
Baca juga: TNI AU Sebut Bandara Kediri Ganggu Rute Latihan Pesawat Tempur di Lanud Iswahjudi
Sebanyak 2.810 prajurit TNI dan 2.165 personel negara asing akan latihan bersama dalam gelaran tersebut.
Tujuan latihan tersebut di antaranya untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama selama beberapa dekade, serta menciptakan komunikasi antar personil negara dalam suatu operasi.
Rencananya, latihan akan digelar pada tanggal 31 Agustus 2023 sampai dengan 13 September 2023.