News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mahfud MD Bicara Bung Karno, Kemal Ataturk dan Pancasila saat Dialog dengan Mahasiswa di Turki

Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat berdialog dengan mahasiswa dan warga di Turki.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyempatkan diri berdialog dengan para mahasiswa dan warga Indonesia di Ankara dan Istanbul di sela-sela kunjungannya ke Turki.

Dalam kedua kesempatan itu, Mahfud berbicara soal Bung Karno, Kemal Ataturk, dan Pancasila.

Mahfud menyampaikan, di Ankara ada Jalan Soekarno karena ada hubungan erat gagasan Soekarno tentang NKRI dengan ideologi Turki kala itu.

Bahkan, Mahfud menyempatkan diri datang dan berfoto di jalan Soekarno yang tak jauh dari kantor KBRI.

"Tidak berlebihan di Turki ada jalan Bung Karno karena Langkah-langkah pemikiran yang dibuat Bung Karno tentang Pancasila adalah sintesa Turki lama (Ottoman) dan Turki baru (Kemal Ataturk). Bukan meniru, tapi ide yang lahir sebagai bentuk sintesa NKRI," kata Mahfud dalam keterangan resmi Tim Humas Kemenko Polhukam RI dikutip Minggu (27/8/2023). 

Baca juga: Mahfud MD Akan Keliling Ke Empat Negara Sore Ini, Bicara Kerja Sama Keamanan Hingga Temui Korban 65

Mahfud menjelaskan ketika memperjuangkan NKRI, pada awalnya Bung Karno sangat terpengaruh pemikiran Ataturk di mana negara Turki Modern, tidak dicampur negara dengan Agama agar keduanya tidak mundur. 

Namun kemudian, lanjut dia, terjadi kompromi setelah berdebat dengan kelompok Natsir yang menginginkan negara Islam. 

"Lantas lahirlah kompromi yang sangat indah. Soekarno menjadikan Indonesia bukan negara sekuler karena  masyarakat Indonesia agamis atau beragama, Natsir juga setuju untuk tidak menjadikan Indonesia sebagai negara Islam," sambung Mahfud.

"Negara Indonesia berdasarkan ketuhanan yang maha esa, NKRI, bukan Islam dan bukan tidak beragama. Ini prismatika yang sangat indah, produk ijtihad, produk kesepakatan. Modus vivendi, mitsaqan ghalidza, yang terinspirasi Turki lama yang ottoman dan Turki modern Kemal Ataturk," sambung dia.

Baca juga: Siapa Mustafa Kemal Ataturk? Berikut Biografi Kehidupan, Pendidikan, dan Karier Militernya

Ia sendiri meyakini Indonesia lebih maju sebagai negara inklusif, negara yang meyakini agama, dan religious nation state.

Sedangkan Turki, menurutnya masyarakatnya Islami meski secara resmi negaranya sekuler.

Mahfud juga mengapresiasi sambutan dan penghormatan oleh pemerintah Turki yang bersahabat. 

Ia juga bercerita betapa hangat dan terhormat sambutan yang diberikan pada Indonesia. 

Selain itu, Mahfud juga diantar oleh Menteri dan difasilitasi berkunjung ke berbagai tempat termasuk ke makam Bapak Bangsa Turki, Kemal Ataturk dan salat Jumat di Hagia Sophia pada shaf paling depan. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini