TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komjen (Purn) Nana Sudjana dikabarkan masuk dalam daftar nama 10 penjabat (Pj) Gubernur yang ditunjuk Presiden Jokowi.
Nana Sudjana yang kini menjabat sebagai Inspektur utama Setjen DPR RI disebut-sebut ditunjuk menjadi Pj Gubernur Jawa Tengah menggantikan Ganjar Pranowo yang akan purna tugas pada 5 September 2023.
Menurut Sumber di Istana, Presiden Jokowi dikabarkan telah menggelar sidang Tim Penilai Akhir (TPA) untuk Pj Gubernur di sepuluh daerah yang akan habis masa jabatannya pada September ini.
Sidang TPA disebut digelar di Istana pada Kamis kemarin pukul 15.00 WIB.
Mengenai beredarnya 10 nama Pj Gubernur, Presiden Jokowi belum mau berkomentar.
Baca juga: Beredar Kabar Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar Ditunjuk Jadi Pj Gubernur Sulsel
Jokowi mengatakan soal Pj Gubernur sebaiknya ditanyakan ke Kemendagri.
"Tanyakan Mendagri, ya sudah," kata Presiden Jokowi usai meninjau venue KTT ASEAN di JCC Senayan, Jumat (1/9/2023).
Lalu siapakah sosok Nana Sudjana?
Berikut Profil Komjen (Purn) Nana Sudjana
Nama Nana Sudjana sudah tak asing di telinga masyarakat Indonesia.
Pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 26 Maret 2023 tersebut merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.
Karirnya di dunia kepolisian cukup gemilang, ia tercatat pernah mengemban empat kali jabatan Kapolda di wilayah berbeda.
Nana Sudjana mengawali karirnya di dunia polisi menjadi Pamapta Polresta Yogyakarta pada tahun 1988.
Baca juga: Ada 3 Calon Pj Gubernur Jateng Pengganti Ganjar, Bakal Diputuskan Jokowi Pekan Ini
Kemudian ia dipercaya menjadi Kapolsekta Umbulharjo Polresta Yogyakarta hingga akhirnya mendapat promosi menjadi Kasat Intel Polres Metro Jakarta Barat pada 2001.
Karirnya pun terus menanjak, di Ibu Kota ia kemudian dipercaya menjabat sebagai Kapolsek Metro Tamansari Polres Metro Jakarta Barat pada 2002.
Berstatus perwira menengah, Nana Sudjana lantas dipercaya menjadi Kapolres Probolinggo pada 2006, Wakapolwiltabes Surabaya pada 2008, selanjutnya menjadiAnalis Utama Tk III Baintelkam Polri.
Setalah dari Bareskrim, ia pun kembali memegang jabatan di wilayah menjadi Kapoltabes Surakarta pada 2010 dan akhirnya menjadi Dirintelkam Polda Jawa Tengah pada 2011.
Selanjutnya pada 2012, ia dipercaya menjadi Analis Utama Tk I Baintelkam Polri, Analis Kebijakan Madya Bidang Ekonomi Baintelkam Polri pada 2013, dan akhirnya menjadi Dirintelkam Polda Jawa Timur pada 2014.
Pada 2015 ia dipercaya menjadi Wakapolda Jambi, setahun berselang ia pun dipercaya menjadi Wakapolda Jawa Barat, dan pada 2016 menjadi Dirpolitik Baintekam Polri.
karirnya pun kian moncer, ia dipercaya menjadi Kapolda Nusa Tenggara barat pada 2019.
Tak sampai setahun menjadi kapolda NTB, ia pun kembali ke Ibu Kota menjadi kapolda Metro Jaya pada 2019.
Lantas Nana dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya pada 16 November 2020.
Pencopotan itu disebut-sebut karena Nana lalai dalam penegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di wilayah yang ditanganinya.
Ia pun lantas menjabat menjadi Koorsahli Kapolri pada 2020.
karirnya pun kembali moncer dengan menjabat Kapolda Sulawesi Utara pada 2021, dan selanjutnya menjabat Kapolda Sulawesi Selatan pada 2021.
Setelah tak menjabat Kapolda Sulawesi Selatan, ia pun dilantik menjadi Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI pada Rabu (5/4/2023).
Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 49/TPA Tahun 2023 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Setjen DPR RI. (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)