TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak sembilan Penjabat (Pj) Gubernur pengganti kepala daerah yang telah purna tugas resmi dilantik hari ini, Selasa (5/9/2023) pagi.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantik langsung 9 Pj Gubernur tersebut.
Sebelumnya, para penjabat gubernur itu ditentukan melalui sidang tim penilai akhir (TPA) yang dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (31/8/2023).
Sembilan PJ Gubernur itu, bakal bertugas di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, Bali, Papua, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
"Pada hari Selasa tanggal 5 September 2023, saya sebagai menteri atas nama Presiden dengan resmi melantik (9 Pj Gubernur)," kata Mendagri Tito Karnavian, di ruang Sasana Bhakti Praja, Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa, dikutip dari youTube KompasTV.
Sebagai informasi, sejumlah gubernur akan selesai masa jabatannya pada 5 September 2023.
Hal tersebut merujuk pada Keputusan Presiden Nomor 152/P sampai 154/P dan 156/P Tahun 2018 tanggal 28 Agustus 2018.
Baca juga: Kang Emil Nyetir Mobil Sendiri Hadiri Pelantikan Pj Gubernur di Kemendagri
Adapun 9 nama itu di antaranya, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin; Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana; Pj Gubernur Sumatera Utara Hassanudin; Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya; Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun; Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake; Pj Gubernur Kalimantan Barat Harrison Azroi; Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto; Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Sembilan PJ Gubernur itu mengucapkan sumpah jabatan untuk masa jabatan satu tahun, serta dapat diperpanjang satu tahun berikutnya.
"Demi Allah saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban saya sebagai penjabat gubernur dengan sebaik-baiknya, dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat negara dan bangsa," kata sembilan penjabat gubernur
Berikut profil 9 Pj Gubernur kini resmi dilantik oleh Mendagri, yang telah dirangkum Tribunnews.com:
1. Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin
Bey Machmudin menjabat Pj Gubernur Jawa Barat menggantikan Ridwan Kamil.
Dikutip dari Kompas.com, ia lahir di Cirebon pada 15 April 1970.
Bey merupakan lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan, Bandung.
Ia kemudian melanjutkan studi S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Saat ini, Bey menjabat sebagai Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.
Ia dilantik oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, pada 20 Januari 2021.
2. Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana
Nana Sudjana saat ini menjabat sebagai Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI.
Ia akan menggantikan tugas Ganjar Pranowo per 5 September 2023 mendatang.
Nana diketahui adalah pensiunan Polri yang jabatan terakhirnya Kapolda Sulsel.
Sebagai informasi, Nana lahir pada 26 Maret 1965 di Cirebon.
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988.
Selama berkarier sebagai polisi, Nana pernah menjabat Kapolda di beberapa daerah, seperti Kapolda NTB, Kapolda Metro Jaya, dan Kapolda Sulut.
Pria yang menggantikan Ganjar Pranowo ini juga pernah menjadi Wakapolda Jambi, Wakapolda Jabar, Dirpolitik Baintelkam Polri, hingga Koorsahli Kapolri.
Baca juga: Profil Komjen Purn Nana Sudjana yang Dikabarkan Jadi Pj Gubernur Jateng, Pernah 4 Kali Jabat Kapolda
3. Pj Gubernur Bali, Irjen Sang Made Mahendra Jaya
Sang Made Mahendra Jaya adalah putra asli Bali kelahiran Singaraja.
Ia adalah lulusan Akpol tahun 1989 yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Keamanan dan Hukum.
Mahendra, yang akan menggantikan I Wayan Koster, pernah menjadi Dirreskrimsus Polda Bengkulu dan Polda Bali.
Ia juga pernah mengisi jabatan Kasubdit I Dittipideksus Baerskrim Polri dan Kasetum Polri.
4. Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bachtiar Baharuddin
Bachtiar Baharuddin lahir di Bone, Sulawesi Selatan, pada 16 Januari 1971.
Pengganti Nurdin Abdullah ini diketahui menjabat sebagai Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum.
Ia adalah lulusan S1 Fakultas Hukum Universitas Hasanudin.
Kemudian, Bachtiar melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor dan lulus pada 1995.
Pada 2020 lalu, ia pernah ditunjuk menjadi Pjs Gubernur Kepulauan Riau menggantikan Isdianto yang cuti untuk mengikuti Pilkada 2020.
Kemudian, pada 2022 lalu, namanya diusulkan oleh DPRD DKI sebagai satu dari tiga calon Pj Gubernur DKI Jakarta.
Namun, kala itu, Jokowi lebih memilih Heru Budi Hartono.
Baca juga: Profil Bey Machmudin, Deputi Biro Pers Istana Jadi Pj Gubernur Jabar Pengganti Ridwan Kamil
5. Pj Gubernur NTT, Ayodhia Kalake
Ayodhia Kalake saat ini menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Ayodhia bakal menggantikan Bikto B Laiskodat.
Ia pernah menjadi Asisten Deputi Delimitasi dan Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kemenko Marinves.
Tak hanya itu, Ayodhia juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves.
Pada 25 Mei 2021, Ayodhia GL Kalake diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
PTPP merupakan perusahaan plat merah, di bawah Kementerian BUMN.
6. Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson Azroi
Harisson Azroi adalah pria kelahiran Palembang, Sumatra Selatan pada 8 Agustus 1966.
Ia saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat.
Dilansir situs resmi Pemprov Kalbar, pengganti Sutarmidji ini adalah lulusan S1 Universitas Sriwijaya Palembang dan S2 UGM.
Selama kariernya, ia pernah meraih penghargaan, di antaranya Satyalancana Karya Satya 10 Tahun dari Presiden RI (2014) dan anda Penghargaan Lancana Pancawarsa II dari Ketua Kwartir Nasional Pramuka (2012).
Sebelum menjabat sebagai Sekda Pemprov Kalbar, Harisson pernah menjadi Direktur RSUD Dr A Diponegoro Putussibau Kalbar, serta Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu dan Provinsi Kalbar.
7. Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Komjen Andap Budhi Revianto
Komjen Andap Budhi Revianto akan menggantikan Ali Mazi pada 5 September 2023.
Pria kelahiran 23 Juni 1966 di Jakarta ini sedang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kemenkumham RI.
Dikutip dari situs resmi Kemenkumham, Andap adalah lulusan Akpol 1988.
Ia tercatat pernah menduduki jabatan Kapolda Maluku, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Tenggara.
Di Kemenkumham, Andap juga pernah menjadi Inspektur Jenderal.
Sebagai informasi, sejumlah penghargaan pernah diraih Andap, seperti Satyalancana Pengabdian 32 Tahun dan Bintang Bhayangkara Pratama.
8. Pj Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun
Muhammad Ridwan Rumasukun sebelumnya sudah menjabat sebagai Plh Gubernur Papua sejak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka atas kasus suap.
Sebelumnya, Ridwan menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Papua.
Meski lahir di Jakarta, Ridwan memulai kariernya di Papua sejak 1990 sebagai Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian RSJ Abepura.
Setelahnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Keuangan Bawasda Kabupaten Puncak Jaya dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua.
Diketahui, Ridwan adalah lulusan S1 Manajemen Universitas Ottow Geissler, Jayapura.
Lalu, gelar Magisternya diraih dari Universitas Hasanuddin.
Setelahnya, Ridwan masih melanjutkan pendidikan ke Universitas Brawijaya dan berhasil meraih gelar S3 Doktor.
9. Pj Gubernur Sumatra Utara, Hassanudin
Hassanudin adalah purnawirawan TNI AD yang jabatan terakhirnya adalah Wakil Inspektur Jenderal TNI AD.
Pria yang lahir di Palembang pada 7 September 1965 ini adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1989 dari kecabangan Artileri Pertahanan Udara.
Ia diketahui pernah mejabat sebagai Pangdam Bukit Barisan, Pangdam Iskanda Muda, Asrena KSAD, dan Kasdam I Bukit Barisan.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Pravitri Retno W/Taufik Ismail/Farryanida Putwiliani)